METROPOLITAN - Bursa pemilihan wali kota (pilwalkot) Bogor 2018 sebentar lagi bakal digelar. Beberapa kandidat dipastikan akan bertarung untuk menduduki kursi orang nomor satu di Kota Hujan. Berbagai harapan pun mulai disampaikan sejumlah pihak, termasuk Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat terhadap pemimpin Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor nanti. “Siapa pun pemimpinnya, buat kami netral,” kata Ade saat ditemui usai pertemuan dengan sejumlah awak media di Restoran Kluwih, Jalan Binamarga, Kota Bogor.
Menurut Ade, sejauh ini Pemkot Bogor mempunyai rancangan hingga 2025 melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Bogor. Pembahasannya bertujuan mewujudkan Kota Bogor sebagai kota jasa yang nyaman, masyarakat madani, termasuk pemimpin yang amanah. Sehingga, RPJP inilah yang mesti diwujudkan pasangan calon terpilih di pilwalkot Bogor 2018. “Terpenting amanah pemimpinnya. Karena kalau amanah, dia pasti akan membuat beberapa kegiatan yang akan bermanfaat untuk masyarakat, bukannya untuk kepentingan pribadi,” ucapnya.
Ade juga menjelaskan, ada program-program prioritas yang hingga kini masih dijadikan rujukan Pemkot Bogor sejak masa kepemimpinan Diani Budiarto. Yakni soal transportasi yang sudah digagas dan dimulai, pedestrian sudah terwujud serta pariwisata yang sudah cukup lumayan. Diharapkan tahapan-tahapan ini diteruskan dan bersinambungan di masa pemimpin baru nanti di 2018. “Menurut saya secara bertahap itu sudah dilakukan. Karena itu juga menjadi urusan kami, bukan hanya wali kota. Yang penting bisa meminimalisasi kepentingan belanja-belanja yang kurang bermanfaat untuk masyarakat,” jelasnya. (rez/b/ram/run)