METROPOLITAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor resmi melakukan penandatanganan kerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Himpunan Psikolog Indonesia (Himpsi) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bogor untuk pemeriksaan kesehatan pasangan calon (paslon) bupati/wakil bupati yang mendaftar di pemilihan bupati (pilbup) Bogor 2018.
Sedikitnya, ada 15 dokter spesialis yang sudah disiapkan untuk memeriksa paslon yang akan bertarung di ajang pesta demokrasi lima tahunan tersebut. “IDI bersama Himpsi dan BNN ini tergabung dalam tim kesehatan. Tugas kami untuk menentukan status kesehatan paslon. Kami juga memastikan ada atau tidaknya ketidakmampuan atau faktor resiko yang mengakibatkan ketidakmampuan paslon dalam mengemban amanah nanti,” kata Ketua IDI Kabupaten Bogor Geocepi saat MoU di aula KPU Kabupaten Bogor, kemarin.
Untuk lokasinya, IDI memilih RSUD Ciawi sebagai mitra. Pemilihan ini atas pertimbangan RSUD Ciawi memiliki akreditasi paripurna atau tertinggi sehingga mutu, teknologi, kemanan serta fasilitasnya bisa terjamin. Di samping itu, tim kesehatan juga sudah menyiapkan belasan dokter spesial yang akan mengecek kesehatan paslon. “Nanti ada dokter spesialis penyakit dalam, penyakit jantung dan pembuluh darah, paru, bedah, urologi, ortopedi, obstetri dan ginekologi, mata, syaraf, THT, bedah mulut, radiologi, patologi, kesehatan jiwa, okupasi. Ini yang di lini depan, yang dibelakngnya ada lagi sub divisinya. Jadi akan banyak memberdayakan SDM dan Bogor sudah punya. Nanti akan banyak pemeriksaan,” terangnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Bogor Haryanto Surbakti mengatakan, pendaftaran paslon akan dibuka mulai 8 - 10 Januari 2018. Untuk itu, selain sosialisasi tata cara pengisian formulir, KPU juga menyosialisasikan pemeriksaan kesehatan kepada paslon dan partai politik (parpol). “Hari ini KPU bekerjasama dengan IDI, Himpsi dan BNN Kabupaten Bogor untuk pemeriksaan kesehatan paslon. Ini syarat wajib. Nanti pemeriksaannya di RSUD Ciawi dan akan ada belasan parameter kesehatan yang akan diperiksa tim kesehatan,” paparnya.
Nantinya, pemeriksaan kesehatan akan dilakukan setelah paslon mendaftarkan diri. Stelah mendaftar di KPU, paslon bisa langsung memeriksa kesehatannya sehingga prosesnya bisa cepat selesai. “Jadi setelah daftar bisa langsung dicek kesehatannya. Kami juga kan mau cepat,” pungkas Haryanto. (fin/b/ram)