Senin, 22 Desember 2025

Luthfie ogah Pensiun Dini sebelum Dapat SK Partai

- Rabu, 3 Januari 2018 | 11:17 WIB

-

METROPOLITAN - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, TB. Luthfie Syam, enggan mengajukan pensiun sebelum mendapat keputusan partai untuk bisa maju sebagai calon kepala daerah di pemilihan bupati (pilbup) Bogor 2018. Sebab, lelaki yang masa pensiunnya masih sekitar tujuh tahun lagi tidak ingin mengambil keputusan tanpa kepastian. “Pengajuan apa? Terus kalau diajukan pengunduran diri diterima tapi nggak ada partai yang bawa bagaimana? Jadi wartawan gitu?,” kata Luthfie usai diskusi dengan Dewan Pendidikan Kabupaten Bogor di aula DPRD Kabupaten Bogor.

Menurut Luthfie, keputusan final maju atau tidaknya dirinya tergantung bupati Bogor. Sebab, bisa saja permohonan pengunduran dirinya tidak diterima oleh bupati. Meski demikian, sampai saat ini Luthfie masih masih membuka ruang kepada partai politik yang menganggap dirinya cocok untuk maju di ajang pesta demokrasi lima tahunan tersebut. “Saya si begini, saya kan pegawai, tapi kalau ada partai yang menganggap bahwa saya cocok silakan. Tapi kan keputusan final ada dipimpinan (bupati Bogor, red). Bisa saja permohonan saya nggak diterima oleh ibu bupati,” paparnya.

Saat ini, Luthfie tercatat mengikuti penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Bogor 2018 yang dibuka DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor. Dirinya pun sudah mengikuti tahapan survei bersama empat kandidat lain yang juga didominasi birokrat yaitu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Dace Supriyadi, Camat Jonggol Beben Suhendar, tokoh Bogor Timur Maman Daning dan Sekretaris DPD Hanura Jabar Fitri Putra Nugraha alias Nungki.

Luthfie pun masih menunggu keputusan Partai Demokrat atas survei yang telah dilakukan. Terkait banyaknya figur yang maju lewat Demokrat, dirinya menyerahkan sepenuhnya ke keputusan partai. “Kita lihat saja nanti, kalau mereka (Partai Demokrat, red) demen sama saya, boleh lah. Kalau figur itu urusan rumah tangga partai, yang jelas kalau mereka mengajak saya, saya tanya ke bupati boleh atau tidaknya,” terang Luthfie.

Akan tetapi, dirinya enggan blak-blakan jika dibilang mendafatr di Demokrat. “Kedengerannya daftar nggak? Kalau daftar ya terserah. Yang jelas saya ngga berani bilang diminta, terlalu hebat. Yang jelas mereka juga punya radar,” pungkasnya.

(fin/b/ram)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X