METROPOLITAN - Pemecatan Ketua DPC Hanura Kabupaten Bogor Iswahyudi direspons sejumlah Pengurus Anak Cabang (PAC). Ketua PAC Cibinong Kamaludinmenilai keputusan tersebut sepihak dan sarat intrik. Mereka juga menyatakan siap membekukan diri jika masalah ini tak kunjung mendapat titik temu.
Pernyataan tersebut bukan tanpa alasan.Menurut Kamaludin, pemecatan seharusnya dilakukan melalui musyawarah terlebih dulu. Dirinya bersama sejumlah PAC lain jugamelihatada ketidakberesan dalamproses pergantian Ketua DPC Hanura Kabupaten Bogor. “Menurut saya pemberhentian ini tidak sah. Harusnya kan lewat musyawarah dulu,karena partai punya AD/ART.Sementara surat plt itu keluar berdasarkan sesuatu hal. Ada kepentingan pribadi salah satu pengurus struktural DPC yang bersebrangan dengan ketua DPC. Kalau dibilang ada intrik dalam prosespemberhentian itu,” ujar Kamal kepada Metropolitan, kemarin.
Kondisijanggal semakin kentara saatSekretaris DPC Hanura Kabupaten Kabupaten Bogor langsungmenggelar musyawarah cabang luar biasa (muscalub)untuk mencari sosok Ketua DPC Hanura yang baru. Kamal dan sejumlah PAC lain mengaku tidak mendapat undangan. Padahal, seharusnya muscalub dihadiri para PACse-Kabupaten Bogor. Informasi yang dihimpun, hanya ada tujuh PAC yang hadir muscalub. “Secara pribadi saya tidak diundang. Saya cuma tau dari rekan-rekan PAC, cuma ada beberapa PAC yang mendapat undangan. Sepengamatan saya hanya sekitar tujuh PAC saja yang hadir, tidak sampaisepuluh. Secara keseluruhan, baru sekitar 30 PAC yang sudah mendapat SK. Sementara kalau mau muscalub harus PAC yang sudah punya SK dan kehadirannya minimal 50 persen plus satu. Artinya muscalub kemarin tidak memenuhi quorum,” ungkapnya.
Kamal pun menolak surat pemberhentian dan muscalub yang telah digelar. Dirinya pun menilai alasanpemberhentian ketua DPC Hanura yang dianggap bersebrangan tidak jelas Menurut Kamal, KetuaDPC selamaini sudah banyak memberikan kontribusi, khususnya di Kabupaten Bogor untuk Partai Hanura. “Saya tidak mendukung pemberhentian ini karena di dalamnya itu ada intrikkepentingan pribadi. Kecuali memang di situ ada aturan yang dilanggar ketua DPC, tapi selama inikan tidakada yang dilanggar,kenapa bisa tiba-tiba Plt,” heran Kamal.
Jika masalah ini tidak menemukan titik temu, Kamal dan teman-teman PAC yang lain mengaku siap membekukandiri dari aktifitas kepartaian. Bahkan,merekasiap mundur jika keputusan tersebut tetap dipaksakan dan tidak beralasan. Kondisi ini juga diakuinya mengganggu langkah Hanura yang saat inimengusung calonnya yaitu Fitri Putra Nugraha alias Nungki maju sebagai calon bupati Bogor 2018. “Kalau memang ingin jelas duduk perkaranya,buktikan dengan mengumpulkan seluruh ketua PAC. Kalau tetap seperti ini ke mungkinan saya dengan teman-teman akanmembekukan diri. Harus dibenahi secepat mungkin. Yang saya tahu ketuaDPC ini sudah banyakberbuat untuk Hanura, bahkansampai membuatkantorDPC yang baru,” tandasnya.
Terpisah, Ketua DPC Hanura Kabupaten Bogor yang diberhentikan, Iswahyudi, mengatakan bahwa dari seluruh PAC se-Kabupaten Bogor, hanyatujuh PAC yang hadir saat muscalub. Sementara sisanya masih belum menyetujui keputusan tersebut.“Dari 40 PAC, yang keluar cuma tujuh,” singkat Iswahyudi.
Sebelumnya, DPC Hanura Kabupaten Bogor dirundung perpecahan. Secara tiba-tiba, beredar Surat Keputusan (SK) dari DPP Hanuraterkait pemecatan Ketua DPC Hanura Kabupaten Bogor Iswahyudi. Dalam surat bernomor SKEP/388/DPP-HANURA/I/2018, Iswahyudi diberhentikan dan mengangkat Hardiyanto Prijokoesoemon sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC Hanura Kabupaten Bogor.
Pemecatan Iswahyudi ditengarai sarat muatan politis.Sebab,diindikasikan ada dua kubu di DPC Hanura Kabupaten Bogor. Iswahyudi dikabarkan tidak sejalan dengan Sekretaris DPC Hanura Kabupaten Bogor Lutfi Pulu sebelum kisruh di DPP sehingga menimbulkan ketidakharmonisan di tubuh Hanura.Kondisi ini yang diduga Iswahyudi turut berkaitan dengan pemecatannya sebagai Ketua DPC.
(fin/b/ram/run)