Ade Yasin pun nampak santai duduk berjejer bersama warga yang didominasi ibu-ibu sambil menyantap bakso di pinggir jalan. Menurutnya, langkah ini bukan semata-mata untuk mencari simpati semata akan tetapi bagus untuk menampung aspirasi masyarakat secara langsung. Hal itu terbukti dengan hangatnya obrolan calon nomor urut dua tersebut dengan masyarakat. “Tadi saya berbincang-bincang dengan masyarakat, banyak keluhanan masukan yang disampaikan. Alhamdulillah dengan kampanye melalui silaturahmi seperti ini banyak aspirasi yang saya dapat,” ujar Ade Yasin.
Perempuan yang juga menjabat ketua DPW PPP Kabupaten Bogor ini pun berjanji akan memperjuangkan masukan-masukan dari masyarakat jika terpilih nanti. Selain itu, di sela-sela makan bakso, Ade Yasin juga menyoroti soal nasib Pedagang Kaki Lima (PKL). Menurutnya, para PKL tidak bisa selalu dipandang sebelah mata dan harus diberi ruang agar lebih tertib. “Mereka (PKL, red) harus diperhatikan juga, harus diberi ruang. Bisa dengan penyediaan kawasan khusus untuk mereka berjualan. Kalau minimarket diberi ruang, kenapa PKL tidak. Ke depan ini harus menjadi perhatian,” katanya.
Terakhir, Ade Yasin juga berpesan ke pedagang bakso agar memperhatikan bahan yang digunakan untuk membuat bakso. Jangan sampai ada pedagang yang menggunakan bahan-bahan berbahaya yang berakibat merusak citra pedagang lainnya. “Yang penting harus higienis, tanpa boraks, pengawet dan campuran berbahaya lain. Kalau sudah kena isu boraks, penawar atau dicampur daging lain itu akan merusak dan tidak laku,” pesannya.
(fin/b/els)
