METROPOLITAN - Calon wali kota Bogor dari nomor urut satu, Achmad Ru'yat akan mengembalikan keaktifan majelis taklim untuk mencegah penyakit sosial yang terjadi di masyarakat. Hal ini diutarakan pasangan Zaenul Mutaqin usai mendapat keluhan dari warga mengenai maraknya kasus LGBT, HIV dan AIDS. “Tentu ini akan menjadi skala prioritas bagi kami. (jika terpilih) kita akan kembalikan keaktifan majelis taklim seperti waktu saya menjabat sebagai wakil wali kota Bogor periode 2008-2013,” kata Ru'yat saat melakukan kampanye di Kelurahan Sempur pada Selasa (20/3).
Menurut dia, aktifnya majelis taklim yang dimaksud adalah bagaimana tempat itu menjadi suatu forum bagi masyarakat untuk melakukan pembinaan keumatan dan pencerdasan masyarakat. Sehingga, jika dipercaya memimpin Kota Bogor, ia akan membawa pemerintah daerah untuk bekerjasama dengan majelis-majelis taklim agar bisa mencegah penyakit sosial tidak berkembang di masyarakat. “Insya Allah ini akan terus ditingkatkan. Sesuai tugas pemerintah daerah, harus bisa menyediakan fasilitas publik untuk melayani masyarakat,” terangnya.
Ia menambahkan, tidak menutup kemungkinan jika pemerintah daerah hanya melakukan pendekatan terhadap pembangunan fisik, penyakit sosial dapat terjadi di masyarakat seperti LGBT, HIV dan AIDS. Sehingga, harus ada kerjasama yang dilakukan antara pemimpin atau umaro dengan para alim ulama hingga generasi muda. “Tujuan pemerintah hadir itu kan untuk memberikan rasa nyaman dan perlindungan kepada masyarakat. Makanya kita akan bekerjasama dengan seluruh pihak terkait. Intinya pemimpin adalah pelayan dan masyarakat adalah raja yang harus dilayani,”
Setelah di Sempur, Ru'yat juga menyapa warga Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan. Di sana, Ru'yat mendirikan pemeriksaan kesehatan secara gratis kepada warga sekitar.
(rez/b/els)