METROPOLITAN - Pasangan calon (paslon) nomor urut tiga Bima Arya dan Dedie A Rachim menjanjikan pembayaran tunggakan BPJS Kesehatan bagi warga. Hal itu diungkapkan Bima usai mendengar keluhan warga saat bergerilya di Kampung Cikeas, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Sabtu (7/4).
Warga setempat, Nia, mengaku sudah sekitar dua tahun tidak mampu membayar BPJS. Sehingga total tunggakannya mencapai sekitar Rp3,5 juta. “Minta bantuan untuk BPJS, Pak. Saya ikutan BPJS sudah lama, tidak kebayar. Ikut sudah sekitar dua tahunan. Tadinya dibayar rutin tapi makin ke sini sudah nggak ke bayar. Mohon dibantu, Pak,” keluh Nia yang tengah hamil.
Menanggapi hal itu, Bima Arya mengakui kasus seperti ini masih banyak ditemukan. Seperti di wilayah-wilayah lainnya yang sudah pernah disinggahinya. Sehingga jika kelak dirinya dipercaya kembali memimpin Kota Bogor, seluruh persoalan ini akan ditanggung pemerintah. “Jadi banyak keluhan warga, tidak bisa bayar. Peraturan dari pemerintah pusat hanya menanggung satu tahun saja. Tapi Insya Allah sama Bima-Dedie diikhtiarkan ke depan seluruh utangnya ditanggung pemerintah daerah. Nanti didata, utangnya berapa. Yang seperti ini yang menjadi perhatian. Nanti dibantu untuk dibayarkan pemerintah kota. Nanti didata ya Bu,” kata Bima.
Bima menambahkan, layanan kesehatan seperti BPJS itu masuk program prioritas pasangan Badra. Karenanya, ia pun menargetkan dalam kurun waktu dua tahun ke depan seratus persen warga Kota Bogor harus sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan. “Tidak boleh ada lagi warga Kota Bogor yang tidak punya BPJS (Kesehatan, red). Jadi kalau sakit, nanti pusing dan ribet. Insya Allah dalam waktu dua tahun ke depan, programnya seratus persen warga Bogor ditanggung BPJS. Yang tidak bisa lanjut lagi dan punya tunggakan nanti akan dibayarkan Pemerintah Kota Bogor,” ujarnya.
(rez/b/els/run)