Peristiwa tersebut berlangsung khusyuk. Sambil terisak, perempuan yang berpasangan dengan Iwan Setiawan itu meminta restu sebagai seorang anak kepada ibunda agar ikhtiarnya di pemilihan bupati (pilbup) Bogor 2018 berjalan lancar. Pemandangan itu juga mengundang haru dari warga yang turut hadir hingga tak sedikit yang menitikkan air mata.
Sungkeman diawali mencuci kaki orang tua memang menjadi tradisi turun-temurun dari leluhur, terlebih jelang datangnya Bulan Suci Ramadan. Banyak warga meminta supaya ritual itu dilestarikan dan dilakukan massal. Ade Yasin melakukannya di sela-sela Festival Pancakarsa. “Biasanya sungkeman ke orang tua dilakukan di rumah masing-masing. Tapi banyak permintaan dari masyarakat agar dilakukan bersamaan saat Karnaval Pancakarsa di Dramaga ini,” ungkap Ade Yasin.
Menurut Ade Yasin, sungkeman menjadi momen saling maaf memaafkan supaya hati menjadi bersih dari segala dosa dan prasangka, bahkan rasa dengki. Terlebih kepada orang tua yang sudah merawatnya sedari lahir. “Ini juga jadi ajang melestarikan budaya yang sudah turun-temurun,” terangnya.
Festival Pancakarsa digelar dengan kegiatan gowes bareng pasangan Hj Ade Yasin-Iwan Setiawan (Hadist) di Perumahan Sentral Land. Ade Yasin tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut bersama masyarakat. Gowes bareng sengaja dipilih sebagai salah satu wujud dari program Bogor Sehat dan hemat energi yang diusung pasangan Hadist.
Selain itu, Festival Pancakarsa juga diisi beragam aktivitas lainnya seperti biasa. Mulai dari karnaval mobil hias, pameran UMKM, permainan tradisional, senam dua jari, ngubek empang dan aktivitas lainnya.
(fin/dik/e/run)
