Keempat paslon bakal membahas empat persoalan yang ada di Kota Bogor yakni birokrasi, pendidikan, anggaran, sosial dan lingkungan hidup. Divisi Teknis Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bogor Samsudin menuturkan, debat kandidat dengan durasi 90 menit itu akan dihadiri empat para paslon, para Komisioner KPU Kota Bogor dan para Panitia Pengawas (Panwas) Kota Bogor, muspika dan SKPD. Sedangkan pendukung paslon dibatasi 50 orang. “Materi debat publik seputar persoalan di Kota Bogor meliputi birokrasi yang dibuat Universitas Juanda, pendidikan oleh Universitas Pakuan, anggaran dibuat pegiat transparansi anggaran, sedangkan sosial dan lingkungan hidup dari Universitas IPB,” ujarnya.
Ia menambahkan, durasi 90 menit dibagi menjadi enam sesi. Pada sesi satu diawali pembukaan dan penyampaian aturan main debat, sambutan dari Ketua KPU Kota Bogor disusul penyampaian visi-misi. Sesi dua, opening oleh moderator, pertanyaan pertama tentang penajaman visi kepada masing-masing calon, pertanyaan kedua tentang isu strategis di Kota Bogor, masing-masing paslon dipersilakan bertanya dengan mekanisme Fishball. Sedangkan sesi tiga sampai lima, setiap paslon saling melontarkan pertanyaan kepada paslon lain, dengan waktu yang sudah ditentukan. Pada sesi terakhir berisi closing statement dari masing-masing calon. “Kita harap paslon dapat menyampaikan visi-misinya, sehingga masyarakat bisa menentukan pilihan, paslon yang mana paling layak menjadi kepala daerah di Kota Bogor,” katanya.
Jelang debat nanti, para kandidat kontestan mempersiapkan diri memenangkan debat dan meraih simpati masyarakat. Kesiapan tersebut diungkapkan paslon nomor urut empat Sugeng Teguh Santoso (STS). “Kami sangat siap menghadapi debat. Apalagi pekerjaan sehari-hari saya debat, jadi tidak ada masalah,” ucap STS. STS menambahkan, sebelumnya dari KPU Kota Bogor sudah memberi pengarahan bahwa tema debat nanti ‘Majukan Daerah, Menyejahterakan Masyarakat dan Menyelesaikan Permasalahan Daerah’. Apalagi program Setara merupakan program andalan yang diusung PDIP dan PKB. Dibanding kandidat lain, programnya dianggap sudah sangat klop untuk menyejahterakan warga. "Pokoknya kami sudah siap dan saya ahlinya dalam debat. Profesi saya memang setiap hari dibayar untuk berdebat," kata STS yang memiliki latar belakang seorang pengacara.
Di sesi tanya jawab antara satu kandidat dengan kandidat lainnya, STS sudah menyiapkan sebuah pertanyaan yang akan membuat kandidat lain akan 'panas-dingin' dalam menjawabnya. Nantinya di sesi bertanya, paslon hanya diberikan waktu 30 detik dan sesi menjawab 1 menit 30 detik. Tentunya dengan waktu yang singkat, paslon harus pandai memanfaatkan waktu dan menguasai materi. "Ada deh, nonton saja nanti ya. Pokoknya ini bukan sekadar memaparkan visi dan misi. Jadi jawabannya tidak bisa mengawang-awang dan sekadar retorik. Jawabnya harus jelas supaya dapat meraih hati masyarakat," urainya.
Hal serupa juga disampaikan calon nomor urut satu Achmad Ru’yat-Zaenul Muttaqien. Ru’yat mengatakan, debat kandidat merupakan ajang penyampaian visi dan misi yang dimiliki para calon wali kota dan wakil wali kota Bogor dalam membangun dan menyejahterakan Kota Bogor. Tema yang disodorkan KPU Kota Bogor selaras dengan program yang dimiliki RZ, yang diyakini dapat menjawab permasalahan di tengah masyarakat. "Pasang RZ sudah siap menjawab tantangan tersebut, terlebih kami sering berinteraksi langsung dengan masyarakat," ujarnya.
Ia menambahkan, pasangan RZ sudah pernah bertugas di Kota Bogor, sehingga permasalahan yang dihadapi masyarakat sudah paham. Ketika ada pertanyaan tentang masalah Kota Bogor, tentunya mampu direspons dan mencarikan solusinya. Ia berharap warga Kota Bogor lebih cerdas dalam menentukan pilihannya dan tidak mudah terbuai dengan janji-janji manis. “Dari hasil interaksi dengan masyarakat, pasangan RZ optimis bisa menarik hati masyarakat, termasuk di acara debat publik nanti,” pungkasnya.
(ads/dik/e/run)