Sesampainya di masjid, Jaro Ade langsung berkeliling melihat proses pembangunan yang hampir selesai. Setelah itu, mantan ketua DPRD Kabupaten Bogor ini bertemu KH Tubagus Muhammad Tamyiz yang merupakan pewaris Alquran mini peninggalan Pangeran Wijaya Kusuma di abad 17.
Di kediaman KH Tamyiz, Jaro Ade diperlihatkan langsung dengan kitab suci umat Islam berukuran 10 mm x 10 mm. Ketakjuban langsung muncul dan perasaan bahagia menyelimuti perasaannya, saat ia diperkenankan memegang Alquran mini, yang ditulis dengan tinta emas.
“Selama ini saya cuma lihat di media saja, tapi Alhamdulillah punya kesempatan bisa memegang langsung Alquran terkecil di dunia ini,” ungkap Jaro Ade.
Sementara itu, KH Tamyiz mengaku sengaja memperlihatkan Alquran tersebut karena itu menjadi yang pertama kali untuk Jaro Ade. Dengan bangga, KH Tamyiz menceritakan sejarah Alquran tersebut kepada Jaro Ade.
“Alquran mini ini memiliki keunikan tersendiri. Ayat yang tertulis di dalam kitab suci ini terbuat dari tinta emas murni pada abad ke-17. Ini warisan turun-temurun yang harus dijaga dan dirawat,” kata Tamyiz.
Menurutnya, Alquran mini tersebut hanya ada tujuh di dunia dan tersebar di beberapa benua.
“Salah satunya di sini. Alquran ini digagas dan digunakan Pengeran Wijayakusuma, anak Sunan Gunung Jati, dalam menyiarkan agama Islam saat melawan Belanda. Pembuatannya sendiri dibantu beberapa ulama,” terangnya.
(fin/dik/c/run)