Calon bupati Bogor nomor urut tiga Jaro Ade mengikuti buka bersama para habib dan ulama serta ribuan jamaah Majelis Burdah di kediaman Habib Nabil bin Ridho Alhabsyi di Desa Cibedug, Kecamatan Ciawi, Sabtu (9/6). Pada kesempatan itu, kepada Jaro Ade, para ulama menyampaikan tujuh poin aspirasi jika Jaro Ade terpilih menjadi bupati Bogor 2018.
Ketujuh poin Aspirasi itu, pertama menjadikan nasihat para ulama sebagai salah satu pertimbangan pemerintah daerah dalam mengambil keputusan. Kedua, menolak minuman keras, perjudian dan prostitusi. Ketiga, menolak LGBT. Keempat, mendukung program dan kegiatan ulama dalam amar maruf nahi munkar. Kelima, menyelaraskan program pemerintah daerah dengan mendukung agenda para ulama seperti Maulid, Ziarah Qubro dan Manakib. Keenam, mewujudkan Kabupaten Bogor lebih religius. Sedangkan Ketujuh, menerapkan pembiayaan dengan prinsip dasar syariah dengan tujuan menghilangkan sestem riba.
Poin aspirasi ini ditandangani langsung pimpinan Mejelis Burdah Habib Nabil dan Jaro Ade.
“Insya Allah, jika Allah berkehendak beliau untuk memimpin Bogor, maka kami berharap Bogor dengan ribuan pondok pesantren dan majelis siap menjadikan Bogor benar-benar menjadi Bumi Tegar Beriman,” kata Habib Nabil diamini ribuan jamaah.
Tak hanya itu, Habib Nabil berharap Jaro Ade senantiasa istikamah dengan para ulama. Khususnya dalam menjalankan roda pemerintahan. “Saya yakin beliau (Jaro Ade, red) bisa membawa perubahan yang lebih baik lagi bagi Kabupaten Bogor,” ujarnya.
Sementara itu, calon bupati Bogor Jaro Ade berjanji akan menjaga amanah yang diberikan para alim ulama, habib dan masyarakat Kabupaten Bogor. Jika semua elemen bersatu, lelaki yang berpasangan dengan Ingrid Kansil ini percaya cita-cita Kabupaten Bogor termaju bisa tercapai.
“Kita harus terus berjuang bersama-sama demi membahagiakan masyarakat. Jika ulama dan umaro bersatu, saya yakin kita bisa mewujudkan Kabupaten Bogor termaju,” janji Jaro Ade.
Selain itu, mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor ini meminta seluruh masyarakat mengontrol kinerja pemerintah. Terlebih ketika dirinya diberi amanah memimpin Kabupaten Bogor ke depannya. (fin/dik/e/run)