Calon wali kota dan wakil wali kota Bogor nomor urut tiga Bima-Dedie Rachim mencanangkan tiga program prioritas untuk menuntaskan kemacetan di Kota Bogor. Ketiga program tersebut meliputi Konversi Angkot, Membangun Infrastruktur dan Penuntasan Jalan Alternatif.
Program pertama yaitu menuntaskan Konversi Angkot menjadi bus TransPakuan. Program ini tentunya tidak mengurangi lapangan pekerjaan bagi para sopir angkot karena mereka bisa bekerja sebagai sopir bus TransPakuan. Selain itu bakal dianggarkan subsidi khusus bagi pengemudi supaya mendapat penghasilan tetap. Melalui program Konversi Angkot, ke depan jumlah angkot yang ada di pusat kota bisa berkurang. "Angkot diganti menjadi bus kecil. Penggantian ini tentunya tidak mengurangi lapangan pekerjaan bagi mereka dan subsidi khusus untuk pengemudi," ujar Bima.
Program kedua mengurangi sisi kemacetan yakni Pembangunan Infrastruktur, antara lain pelebaran Jalan Otista, Fly Over Martadinata, Kebonpedes, Terminal Baranangsiang dan pusat kota.
Sedangkan program ketiga Menuntaskan Pembangunan Jalan Alternatif untuk mengurangi beban kemacetan di pusat kota. Seperti Jalan R3 dan Bogor Inner Ring Road. "Insya Allah kita tuntaskan PR yang tersisa. Izinkan kami menuntaskan tugas yang belum selesai dan permasalahan kemacetan yang kerap terjadi di Kota Bogor dapat diatasi," bebernya.
Tiga program yang di-posting Bima Arya di Instagram dalam mengatasi masalah kemacetan di Kota Bogor mendapat dukungan dari warganet, salah satunya Toto Sugiartoo.
Toto menilai solusi Bima untuk Kota Bogor tercinta sangat baik. Menurutnya, masukan dari masyarakat Kota Bogor sangat berarti untuk kepemimpinan Bima Arya selanjutnya. "Saya yakin dan percaya di tangan Kang Bima dan seluruh aparatur Kota Bogor bisa memberikan yang terbaik bagi warga Kota Bogor. Tuntaskan Kang!" pungkasnya. (ads/dik/e/run)