Satu hari jelang penghitungan suara pilwalkot 2018, calon wakil wali kota Bogor nomor satu Zaenul Mutaqin (ZM) menyempatkan berziarah ke makam sang ayah HM Yasin. ZM yang maju berpasangan dengan Achmad Ru’yat ini bersimpuh khidmat seraya memanjatkan doa di haribaan ayahhanda. Pada kesempatan sakral itu, ia memohon restu kepada almarhum orang tuanya.
Laporan: ADE SUMANTRI
ZM mengaku memanfaatkan hari tenang tersebut lebih memilih berdoa, melakukan permenungan di pembaringan terakhir sang ayah. Terlepas apa pun hasilnya nanti, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Tim Pemenangan RZ yang sudah bekerja semaksimal mungkin, berharap dukungan masyarakat hingga detik terakhir untuk pasangan RZ semakin meningkat. ”Semoga langkah saya mendapatkan rida Allah dan menang di pilwalkot 2018,” ucap ZM.
Selain ziarah ke makam sang ayah HM Yasin, ZM juga mendatangi kediaman ibunda tercinta Hj Nuryanti Yasin. Kedatangan ZM bersama istri tercinta, Rivani Anwar, meminta doa restu dari orang tua yang telah melahirkannya.
ZM mengaku sebelum dan sampai sekarang, restu serta doa dari ibunya adalah yang paling penting baginya dalam menentukan segala hal, khususnya dalam pencalonan dirinya maju dengan Achmad Ru’yat di pilwalkot. “Ibu bagi saya adalah jimat keramat yang paling ampuh dalam wujud cita-cita. Dari beliau juga lahir bupati Bogor dan tiga anggota dewan. Semoga nanti dengan doa ijabahnya, lahir juga wali kota darinya,” harapnya.
Menurutnya, ibunda merupakan inspirasinya setelah Nabi Muhammad SAW. Perhatian, kasih sayang dan doa ibunyalah yang dapat membawanya sampai sekarang ini. “Sebagai seorang anak, kita tidak mungkin bisa membalas kebaikan ibu. Sudah sepatutnya kita berkaca diri, berbuat terbaik untuk orang tua kita, wabil khusus ibu yang telah mengandung dan melahirkan kita,” jelasnya.
Ia mengaku ibunya sangat berperan besar sampai dirinya mampu mengemban amanah sebagai anggota DPRD Kota Bogor selama dua periode. Dengan telaten, ibunya membimbing agar seorang ZM mampu menjadi orang berguna untuk masyarakat. “Sejak dahulu, ibu saya selalu mendukung dan menasihati saya. Sampai hari ini ada yang menjadi Ketua DPRD Kabupaten Bogor hingga bupati. Semoga nanti ada juga wali kota,” ujarnya.
Ia pun berharap agar masyarakat tidak meninggalkan tradisi mencuci telapak kaki ibu ini, khususnya bagi para pemuda sebagai generasi pemegang tingkat estafet kepemimpinan. Karena jika ibu diperlakukan dengan mulia, Insya Allah kepemimpinan bangsa ini pun akan berjalan baik. ”Kita meminta masyarakat datang ke TPS dan tidak golput. Karena nasib Kota Bogor lima tahun ke depan ada di tangan warga Kota Bogor,” pungkasnya. (ads/dik/c/run)