Wali Kota Bogor Bima Arya meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menjunjung tinggi dan menjaga netralitas pada pelaksanaan pilkada Kota Bogor 2018. Hal tersebut disampaikannya saat memimpin briefing staf di Paseban Sri Bima, Balai Kota, yang dihadiri seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), badan, para camat dan lurah serta unsur pimpinan muspida.
DI pilkada 2018, Bima Arya meminta semua pihak tetap siaga. Sebab, belajar dari pengalaman bahwa saat mendekati pelaksanaan pilkada ada kemungkinan timbulnya gejolak yang tentu perlu diantisipasi dan mendapat perhatian.
”Tadi di beberapa wilayah ada selebaran-selebaran yang beredar. Karena itu saya meminta para lurah untuk bersiaga. Dan bila ada temuan, untuk segera melaporkan dan berkoordinasi dengan TNI/ Polri,” pesan Bima.
Di hari pencoblosan pun, Bima meminta sejumlah dinas tetap memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan beberapa OPD terkait lainnya.
Menurutnya, selama empat bulan semua proses sudah berjalan baik dan sangat kondusif. Mudah-mudahan proses yang baik ini berlanjut sampai hari pemungutan suara 27 Juni dan hasilnya baik serta maslahat untuk semua. “Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar. Kita berdoa agar awal yang baik akan memberikan hasil yang baik pula,” harapnya.
Bima meyakini semua ketentuan sudah ada di Lauhul Mahfuz, hanya tinggal ikhtiar. Semua menjalankan peran dan bagiannya dengan baik, mulai dari warga, ASN hingga aparatur. “Doa saya bagi semua agar diberi kekuatan untuk terus menjaga kebersamaan dan kondusivitas Kota Bogor,” pungkasnya. (ads/dik/e/run)