METROPOLITAN - Jika di Daerah Pemilihan (Dapil) Timur – Tengah di sebut Dapil Neraka di karenakan adanya pengurangan quota kursi dewan. Berbeda dengan wilayah Dapil Bogor Barat, Kota Bogor, terlebih, Komisi Pemilih Umum (KPU) Kota Bogor menentapkan dari sepuluh kursi sekarang bertambah satu kursi menjadi sebelas kursi dewan yang bakal diperebutkan di Dapil Bogor Barat. Tak sedikit kalangan menilai Dapil Bogor Barat menjadi surganya bagi Bacaleg terutama yang pertama kali maju di pileg. Terlebih, isunya adanya beberapa tokoh senior yang sudah menjadi anggota DPRD Kota Bogor, maju di DPRD Provinsi Jawa Barat sehingga peluang menjadi dewan dari Dapil Bogor Barat sangat terbuka lebar. Menangapi hal tersebut, Anggota DPRD Kota Bogor dari Partai PDI Perjuangan Ence Setiawan mengaku, berat atau ringan itu bagimana menyikapinya, jika berat akan terasa berat begitu juga sebaliknya. Namun, di PDI Perjuangan setiap Bacaleg harus menjadi petarung di manapun ditempatkan. Kalau bukan petarung, jangan maju di Pileg karena bagaiman bisa meraup suara nantinya di Pileg 2019. Sesuai dengan target, untuk di Dapil Bogor Barat PDI Perjuangan optimis bisa meraup suara tertinggi dengan raihan tiga kursi. Jika dapil Bogor Barat banyak di minati oleh Bacaleg lain terutama kalang muda yang baru maju di Pileg, tentunya sangat mengapresiasi. “Kita optimis bisa meraih tiga kursi dari Dapil Bogor Barat bisa, terlebih suara kader PDI Perjuangan semuanya petarung dan bisa meraih hati masyarakat,”ujar Ence kepada Metropolitan, kemarin. Sementara itu, Bacaleg DPRD dari Dapil Bogor Barat, Achmad Rifki Alaidrus menuturkan, maju di Pileg 2019 dari ke Partai PAN, tak lain atas dukungan masyarakat yang hingga kini mempercayai untuk maju menjadi wakil rakyat. Selain dukungan, dari mulai simbol dan simpul di setiap kelurahan yang ada di Kecamatan Bogor sudah siap, tinggal tim dipanaskan lagi. Dan Bulan November sudah bisa kampanye. “Jika saya dipercaya dan diberikan amanat untuk memperjuangkan warga Bogor Barat dari mulai infrastruktur, kesehatan dan sektor pendidikan. Target saya bisa meraup 5 ribu suara,” optimisnya. Rifki menambahkan, beberapa kalangan menyebut bahwa Dapil Bogor Barat merupakan surganya bagi Bacaleg terutama orang baru yang maju di Pileg, tentunya tergantung individu Bacalegnya. Jika Bacalegnya tidak mau bekerja keras dan turun ke tengah masyarakat tentu peluangnya tipis juga. Semua parpol punya kader yang berkualitas dan berpeluang meraup suara untuk merebut kursi dewan, semuanya dikembali lagi ke masyarakat. “Semua Dapil sama bakal pertarungan sengit, namun tidak terlalu singnifikan karna adanya penambahan kursi, terlebih beberapa anggota dewan yang lama ada juga yang naik ke tingkat provinsi. Target saya, bisa berjuangan untuk Bogor Barat yang lebih baik dan pastinya meruap suara terbanyak di Dapil Bogor Barat,” jelasanya. Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor memastikan jumlah keterwakilan anggota DPRD Kota Bogor sebanyak 50 kursi di pemilu 2019. Kepastian ini berdasarkan Surat Keputusan KPU RI Nomor: 275/PL.01.3-Kpt/06/KPU/IV/2018. Komisioner KPU Kota Bogor Samsudin mengatakan, keputusan keterwakilan anggota dewan itu mengacu pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Lebih rincinya pada Pasal 26 yang mengatakan bahwa kabupaten/kota dengan jumlah penduduk lebih dari satu juta orang memperoleh alokasi 50 kursi. Saat ini, jumlah penduduk mencapai 1.005.012 jiwa sesuai hasil Bilangan Pembagi Penduduk Daerah (BPPD) Kota Bogor, sehingga ada penambahan kursi dewan. “Pileg 2019 kursi dewan Kota Bogor dari 45 kursi bertambah lima jadi 50 kursi, ” ucapnya. Soal Daerah Pemilihan (Dapil), sambung Samsudin, jumlah di Kota Bogor tetap sama atau lima Dapil, terdiri dari Dapil satu Bogor Timur-Tengah, Dapil dua Bogor Utara, Dapil tiga Bogor Selatan, Dapil empat Bogor Barat dan Dapil lima Tanahsareal. “Masih sama dengan Pileg 2019 bertambah dari 45 menjadi 50 kursi. Dapil yang quotanya bertambah salah satunya Dapil Bogor Barat dari sepuluh menjadi sebelas kursi,”tukasnya. (ads/b/sal)