-
METROPOLITAN - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo memprediksi tidak lebih dari 30 persen gugatan Pilkada 2018 yang masuk, akan diproses Mahkamah Konstitusi (MK). Hal ini terkait dengan kelengkapan bukti yang disertakan dalam gugatan.
“Saya kira, dari jumlah (gugatan, red) yang ada, tidak sampai 30 persen yang nanti akan ditindaklanjuti oleh MK,” kata Tjhajo saat menghadiri peringatan Hari Anti Narkotika Nasional (HANI) di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Cigombong, Kabupaten Bogor, kemarin.
Meski demikian, dirinya mempersilakan calon yang tidak puas dan memiliki alat bukti untuk mengajukan gugatan ke MK. Selain itu, Tjahjo juga mengaku akan tetap memperhatikan gugatan yang selisih kekalahannya antara 2-3 persen.
“Kalau tidak puas, dan memiliki cukup alat bukti, bisa diajukan ke MK. Tetapi ada aturannya, pembatasannya. Yang kekalahannya antara 2-3 persen akan diperhatikan. Tapi jangan semua permasalahan kekalahan harus mengajukan ke MK, harus fair,” terangnya.
Menurut Tjahjo, MK cukup akomodatif dengan melihat undang-undang dan mencermati berbagai perkembangan Pilkada yang ada. Undang-undang juga diakuinya sudah memberikan ruang gugatan baik lewat Panwaslu, Bawaslu hingga MK.
“Saya kira MK cukup akomodatif melihat undang-undang yang ada, mencermati berbagai perkembangan-perkembangan pilkada yang ada. Saya kira undang-undang memberikan ruang bisa lewat Panwaslu, Bawaslu, MK,” ujar Tjahjo.
Terkait penetapan pemenang Pilkada, Tjahjo juga menegaskan tidak akan mengulur waktu penetapan.
“Saya kira kami tetap sesuai aturan. KPU juga kan sudah punya tahapan persiapan memasuki Pileg dan Pilpres 2019,” pungkasnya.
Informasi yang dihimpun hingga Rabu sore (11/7), ada 56 permohonan gugatan perkara perselisihan hasil pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati, dan wakil bupati dan/atau walikota dan wakil walikota tahun 2018.
Dari jumlah tersebut, satu di perkara antaranya berasal dari Kabupaten Bogor yaitu Pasangan Jaro Ade – Ingrid Kansil (Jadi). Pasangan Jadi kalah dari pasangan Ade Yasin – Iwan Setiawan (Hadist) dengan selisih suara 2,38 persen hasil pleno rekapitulasi penghitungan suara KPU Kabupaten Bogor. Perkara Pilbup Bogor 2018 ini terdaftar dengan Nomor APPP 30/1/PAN.MK/2018 dengan tanggal pengajuan pada 10 Juli 2018 pukul 15:54 WIB. (fin/b/sal)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 14:25 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 16:13 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:48 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 15:16 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 12:53 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 07:37 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 07:31 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 19:55 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 19:25 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 07:05 WIB
Senin, 8 Desember 2025 | 17:43 WIB
Senin, 8 Desember 2025 | 13:02 WIB
Sabtu, 6 Desember 2025 | 19:33 WIB
Jumat, 5 Desember 2025 | 20:57 WIB
Kamis, 4 Desember 2025 | 19:35 WIB
Rabu, 3 Desember 2025 | 11:17 WIB
Senin, 1 Desember 2025 | 15:54 WIB
Minggu, 30 November 2025 | 08:56 WIB
Selasa, 25 November 2025 | 13:29 WIB
Minggu, 23 November 2025 | 22:04 WIB