Senin, 22 Desember 2025

Tolak Politik Uang, Tawarkan Peningkatan Ekonomi

- Senin, 30 Juli 2018 | 09:19 WIB

METROPOLITAN - Jelang pemilihan legislatif (pileg) 2019, tidak sedikit bakal calon anggota legislatif (bacaleg) yang turun ke masyarakat dan menebarkan janji-janji, termasuk politik uang. Tetapi tidak dengan bacaleg muda dari PDI Perjuangan Kota Bogor, Banu Lesmana Bagaskara, yang maju di Dapil Tanahsareal (Tansa). Berbekal pengalaman organisasi dan semangat juang, ia bertekad mengabdikan diri demi kemaslahatan umat.

Laporan : Ade Sumantri.

Untuk memikat hati masyarakat di pileg 2019, Banu mengaku punya trik khusus yakni menawarkan program yang cukup nyata, bukan janji manis. Contohnya di sektor perekonomian, saat ini masih banyak masyarakat yang terlibat di bank keliling dengan menerapkan bunga yang tinggi. Bukannya terbantu, malah menambah permasalahan. Solusinya yakni dengan mengarahkan masyarakat menjadi anggota Koperasi Karya Mandiri. “Saya optimis dengan adanya koperasi bisa meningkatkan perekonomian warga, khususnya di Dapil Tansa,” ujar Wakil Sekretaris Komisi Perekonomian, Koperasi  dan UMKM DPD KNPI Kota Bogor itu.

Menurut Banu, menjadi anggota dewan untuk mengikuti hati nurani yakni memperjuangkan hak masyarakat. Mengabdi pada kota kelahiran dengan menjadi anggota dewan sama artinya berkomitmen penuh, tidak setengah-setengah dalam memperjuangkan hak-hak rakyat. Terlebih saat ini masih banyak persoalan yang dihadapi masyarakat Kota Bogor dari mulai kesehatan, pendidikan hingga infrastruktur. “Saya mewakili para pemuda yang mencintai Bogor, mengajak semua golongan sama-sama menggunakan hak pilihnya. Jangan sampai yang jahat berkuasa dan nasib masyarakat diabaikan,” ungkapnya.

Modal maju di pileg 2019 bukan hanya janji palsu ataupun dengan menggunakan cara yang tidak sehat yakni politik uang. Jangan sampai hanya karena uang, nasib lima tahun tergadaikan. Hal tersebut juga bakal merusak nilai demokrasi. Tetapi memberi pemahaman kepada masyarakat tentang politik yang baik dan santun. Berbekal stamina di usia muda untukmenyapa dan mendengar masalah utama yang dialami warga, termasuk membentuk tim khusus di setiap RW yang nantinya bisa menyerap aspirasi warga. “Saya harap masyarakat Tanahsareal bisa memilih pemimpin dengan cermat, tidak hanya janji­janji dan politik uang, tetapi melihat figur dan rekam jejaknya agar bisa mewujudkan pemimpin yang pro rakyat,” pungkasnya. (ads/b/sal/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X