Senin, 22 Desember 2025

Dari Intimidasi hingga Dihadang Anggota Parpol

- Kamis, 9 Agustus 2018 | 08:59 WIB

METROPOLITAN - Tak terasa 15 tahun sudah Ketua KPU Kota Bogor Undang Suryatna mengabdikan diri menjadi panitia pemilihan di Kota Bogor. Banyak suka duka yang dilalui selama menjadi anggota KPU, dari mulai intimidasi hingga dihadang tim parpol. Namun dengan kesabaran dan pengalaman yang dimiliki, ia mampu melalui tantangan tersebut Laporan: Ade SumantrUndang mengaku awal merintis karier menjadi panitia pemilihan umum yaitu sejak 1999 sebagai anggota Panwas Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor. Pada 2003, KPU Kota Bogor membuka rekrutmen komisioner KPU. Kesempatan pun tentunya ia manfaatkan untuk mendaftar. Setelah lolos seleksi, ia mulai mengabdikan diri hingga memiliki banyak pengalaman yang berkesan yang tak mungkin semua orang dapatkan. “Saya pernah diintimidasi bacaleg yang tak lolos verifikasi hingga dihadangtim parpol. Karena ikut aturan, semuanya berjalan aman dan damai,” ujar Undang di kantornya. Jika berbicara suka duka, sambungnya, banyak yang bisa dipetik. Tetapi hal tersebut membuat dirinya dewasa dalam menyelesaikan setiap persoalan. Hampir setiap pemilu ada gugatan, namun semuanya bisa diselesaikan. Yang terpenting berkerja dengan baik sesuai tugas dan fungsinya. Terhitung sejak 2003 hingga kini sudah tiga periode mengabdikandiri untuk negara. “Banyak dinamikanya menjadi panitia KPU. Terhintung sampai pensiun di Desember 2019 sudah 15 tahun mengabdikan diri,” katanya. Ia mengaku tidak terasa sudah tiga kali mengikuti penyelenggaraan pemilu di Kota Bogor. Sayangnya, hingga kini KPU belum punya kantor milik  sendiri. Padahal keinginan memiliki kantor sendiri sudah sering diusulkan ke Pemkot Bogor namun hingga kini belum juga terealisasi. “Sudah tiga periode mengabdi untuk warga Kota Bogor hingga kini KPU belum punya kantor sendiri. Semoga di kepemimpinan wali kota terpilih dan anggota DPRD Kota Bogor yang baru, KPU bisa memiliki kantor sendiri,” harapnya. Undang juga minta maaf kepada para pimpinan parpol, jajaran Pemkot Bogor dan lapisan masyarakat ketika menjabat panitia pemilu ada kesalahan. Banyak kalangan menilai bahwa Kota Bogor dalam berdemokrasi sudah dewasa. Hal itu terlihat dengan aman dan kondusifnya penyelenggaraan pilwalkot Bogor 2018. Suksesnya sebuah pelaksanaan pemilu tentunya tak luput dari dukungan dan peran serta masyarakat. “Saya harap wali kota dan wakil wali kota dan anggota DPRD terpilih bisa mewujudkan impian saya, yakni memiliki kantor sendiri karena hingga kini masih ngontrak,” pungkasnya. (ads/b/sal/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X