METROPOLITAN - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi- Ma”ruf Amin, Arsul Sani menegaskan pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengajak perwira Polri dan TNI melakukan sosialisasi pencapaian kinerja pemerintah tak bermuatan politis. Ia mengatakan pernyataan itu bertujuan untuk menekan informasi bohong (hoax) terkait faktafakta kinerja pemerintah yang beredar di media sosial dan di tengah masyarakat. ”Pernyataan Pak Jokowi itu berangkat dari realitas bahwa hoaks dan ujaran kebencian bahkan fitnah itulah yang mendominasi media sosial dalam komunikasi politik via medsos,” kata Arsul saat ditemui di Posko Pemenangan Jokowi-Maruf, Menteng, Jakarta, kemarin. Hal itu ia katakan untuk merespons pernyataan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon yang menyatakan ajakan itu dianggap menyeret militer dan aparat keamanan ke pusaran politik menjelang pilpres 2019. Sekjen PPP itu mengatakan imbauan Jokowi harus dilihat pada perspektif ancaman terhadap keamanan negara yang menjadi domain tugas TNI/Polri. Ia mengatakan anggota TNI/Polri turut memiliki tugas mencegah hoaks dan menyeimbangkan informasi yang salah di masyarakat guna meminimalisasi ancaman keamanan. ”TNI dan Polri punya tugas untuk menyeimbangkan itu, dalam arti yang dicapai secara kuantitatif oleh pemerintah kayak gini, ya harus dibilang kaya gini, yang belum mencapai sampai tahap tertentu ya juga disampaikan termasuk progresnya,”ujarnya. (cnn/sal)