METROPOLITAN - Masih banyaknya warga Kota Bogor yang putus sekolah, jadi perhatian khusus Ketua Komisi B DPRD Kota Bogor Anita Primasari Mongan. Sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan, ia pun blusukan mendata anak jalanan (anjal) dan pengamen di bawah jembatan Tol BORR Sholeh Iskandar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Di hadapan para anjal, Anita mengajak para pengamen melanjutkan pendidikan. Untuk mereka yang lulusan SMA sederajat, Anita siap menjembataninya ke perkuliahan tanpa biaya secuil pun.
Ia mengaku masih banyak anak di Kota Bogor yang tidak melanjutkan sekolah. Padahal menurut informasi sudah tidak ada. Inilah yang mendorongnya turun langsung mendata anak putus sekolah serta memfasilitasinya mengembangkan kreativitas mereka. "Saya ingin semua warga Kota Bogor merasakan dampak dari kebijakan pemerintah. Jangan sampai ada anak putus sekolah," ujar caleg incumbent dari Partai Demokrat Kota Bogor itu. Anita juga memberi motivasi dan semangat kepada anjal untuk meneruskan pendidikan dan mencari pekerjaan yang lebih layak, yang mampu menjamin kehidupan mereka di masa mendatang. “Intinya bukan maksud merendahkan, tetapi mereka mempunyai hak yang sama untuk hidup yang lebih maju dari sekarang. Nantinya mereka bisa menjadi penyuluh atau motivator bagi yang lainnya. Untuk merealisasikan itu, saya siap menjembatani mereka untuk bisa kuliah," janjinya. Selain memfasilitasi pendidikan bagi anjal, Anita juga mulai menggagas program untuk peningkatan taraf penghasilan mereka lewat penyuluhan dan advokasi melalui ekonomi kreatif. Namun untuk ekonomi kreatif, ia tak hanya melibatkan anjal, tetapi akan mengajak warga lainnya untuk berperan. "Semua punya peran untuk kepentingan semuanya, terutama bagi kehidupan mereka sendiri menjadi warga yang mandiri," katanya. Jelang pileg 2019, Anita mengaku sebagai bacaleg incumbent tetap optimis bisa meraih hati masyarakat. Terlebih dirinya mengedepankan program nyata di bidang pendidikan dan ekonomi kreatif, bukan janji atau politik uang. “Saya menargetkan meraih suara pribadi sebanyak 10 ribu dan menjadi ujung tombak dalam memperjuangkan hak masyarakat di Kota Bogor,” pungkasnya. (ads/b/sal/run)