METROPOLITAN - Meski terbilang masih sepi, gerakan dengan tanda pagar (tagar) #2019 Ganti Presiden di Kabupaten Bogor justru dinilai masif dan mengakar. Berbeda dengan di wilayah lain, gerakan ini berjalan tanpa ada deklarasi-deklarasi yang berujung pada penolakan di sejumlah wilayah. Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bogor Iwan Setiawan mengatakan, gerakan #2019 Ganti Presiden di Kabupaten Bogor memang tidak dilakukan secara langsung lewat deklarasi.
Namun gerakan ini justru sudah berjalan sejak lama di tengah-tengah masyarakat. “Kalau di Kabupaten Bogor, gerakan #2019 Ganti Presiden secara tidak langsung sebenarnya sudah berjalan walaupun tanpa ada deklarasi-deklarasi. Kalau kami turun ke bawah, banyak masyarakat yang mengapresiasi dan menyatakan diri,” kata Iwan kepada Metropolitan. Menurut Iwan, massa gerakan #2019 Ganti Presiden di Kabupaten Bogor terbilang banyak, bahkan mayoritas. Sebab, Prabowo sendiri berada di Bogor dan sepertinya sudah menjadi basis. Bahkan mantan pimpinan DPR Kabupaten Bogor ini optimis pasangan Prabowo-Sandiaga Uno bisa meraih suara maksimal di Kabupaten Bogor dengan persentase 65-70 persen pasti suara. “Di Kabupaten Bogor, massa #2019 Ganti Presiden banyak, malah mayoritas. Saya optimis di angka 65-70 persen pasti Prabowo yang menang,” terangnya. Terkait penolakan di sejumlah wilayah, Iwan berharap Kabupaten Bogor tetap kondusif. Baginya, pertarungan politik ini harus menjadi partarungan damai, bukan malah membuat panas suasana dan memecah belah masyarakat. “Buat saya ada atau tidak ada deklarasi bukan soal, karena gerakannya sudah masif di sini (Kabupaten Bogor, red). Sejauh ini juga belum ada penolakan. Kami juga inginnya terus kondusif seperti ini. Jangan yang sudah bagus malah diperkeruh pihak-pihak tak bertanggung jawab. Ini kan pertarungan politik damai,” ungkap Iwan. Untuk memperkuat gerakan di pemilu 2019, Iwan juga mengaku Partai Gerindra akan membuka posko pemenangan Prabowo-Sandi di tiap wilayah. Posko ini juga berfungsi sebagai posko pemenangan untuk para bacaleg. “Jadi jalannya beriringan antara pileg dan pilpres 2019,” tandasnya. (fin/b/sal/run)
