METROPOLITAN - Ketum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta maaf ke Presiden Joko Widodo dan Jaksa Agung M Prasetyo terkait cuitan Andi Arief. PDIP angkat bicara soal itu.
”Kami menghormati sikap Pak SBY. Permintaan maaf yang tulus adalah pelumas demokrasi yang sehat dan rasional,” ujar Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno, kemarin.
Hendrawan lalu menyoroti soal cuitan Wasekjen PD Andi Arief yang berawal dari pindahnya kader Demokrat ke NasDem. Andi Arief menuding eks Ketua DPD PD Sulut, Vicky Lumentut loncat ke NasDem karena tersandera kasus hukum. Ia lalu mencuitkan tagar 2019GantiPresiden.
”Kami selalu memerintahkan kader kami untuk santun dalam berpolitik, mengarusutamakan narasi dan diksi yang cerdas, tidak menyakiti dan provokatif,” ucap Hendrawan.
”Andi Arief ini ceplas-ceplos. Terkadang komentar dan pemikirannya menyentak, meski sering kurang argumentatif. Tipe politisi begini, yang spontan dan orisinal, ikut meramaikan panggung politik kontestasi,” imbuhnya.
Meski begitu, Hendrawan mengingatkan, elite partai tetap harus mengedepankan etika dalam berpolitik. Cuitan Andi Arief bukan kali pertama menjadi kontroversi.
”Tapi saya berharap hendaknya tetap menjaga fatsoen dan etika politik yang sedang sama-sama kita bangun/perkuat,” pungkasnya. (dtk/sal)