DI lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, nama Ridwan Syamsudin sudah tak asing lagi. Dirinya sudah mengabdi selama 30 tahun sebagai birokrat dan pernah menempatai banyak jabatan strategis. Setelah pensiun awal September lalu, mantan kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Bogor ini memutuskan maju di pemilihan legislatfi (pileg) 2019 untuk kursi DPRD Kabupaten Bogor dari Daerah Pemilihan (Dapil) I.
Bagi Ridwan, langkah maju di ajang kontestasi politik lima tahunan tersebut tak lain untuk melanjutkan pengabdiannya bagi masyarakat Kabupaten Bogor. Dirinya ingin terus berbuat untuk masyarakat.
“Saya 30 tahun di birokrasi. Ada hal yang menarik saya setelah saya pensiun, bahwa saya harus masuk ke dalam sistem. Karena apa? Paling tidak saya harus berbuat banyak untuk masyarakat. Kalau di luar sistem, tidak bisa maksimal, makanya saya mantapkan langkah untuk maju,” kata Ridwan mengawali pembicaraan saat ditemui Metropolitan, kemarin.
Menurut Ridwan, keputusan yang diambil telah melalui pertimbangan matang. Lelaki yang juga pernah menjabat kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor ini tak memungkiri jika keluarga sempat meragukan niatnya maju. Namun dengan niat yang tulus, keluarga akhirnya memahami dan mendukung keputusannya.
“Terus terang keluarga sempat menanyakan. Saya bilang semua perjuangan ada konsekuensinya, yang paling penting berbuat dulu. Saya terpangil oleh keinginan masyarakat dan keluarga mengamini,” ungkapnya.
Ke depan, Ridwan yang juga sempat menjadi staf ahli Bupati Bogor ini telah memiliki sejumlah gagasan untuk masyarakat, khususnya di Dapil I. Dirinya ingin pembangunan secara religius dan fokus pada kesejahteraan masyarakat.
“Saya ingin program keluarga harapan lebih besar dan lebih dikembangkan lagi ke depannya. Intinya peningkatan kesejahteraan yang jadi prioritas utama, makanya saya juga fokuskan pada masyarakat menengah ke bawah,” terang Ridwan.
Dengan pengalaman segudang, dirinya memiliki keunggulan lebih. Pengalaman di sejumlah dinas juga menjadi modal yang tak kalah penting untuk menyelesaikan persoalan di Kabupaten Bogor. Ridwan paham betul soal birokrasi dan perencanaan sehingga akan sangat membantu dalam kerjanya nanti.
“Saya mantan birokrat, artinya masalah-masalah yang dikritisi dewan selama ini saya cukup paham. Dari sekian masalah seperti Silpa misalnya, intinya cuma satu. Yaitu perencanaan yang matang. Makanya saya ingin masuk di legislatif,” bebernya.
Selain itu, Ridwan merasa masih memiliki keinginan yang belum terwujud yaitu merealisasikan jalan tambang di wilayah Utara Kabupaten Bogor. Padahal, dirinya telah beberapa kali mempresentasikan soal jalan tambang ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebelumnya. “Di kepemimpinan gubernur Jabar yang baru juga saya sudah sampaikan ke tim sinkronisasi agar jalan tambang ini dipercepat. Kalau saya dibutuhkan saya siap membantu meskipun bukan dapil tempat saya maju,” pungkas Ridwan. (fin/b/suf/run)