METROPOLITAN - Kaget. Begitulah respons Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, mengetahui Golkar disalip PKB dalam survei Litbang Kompas. ”Saya sendiri juga kaget membaca survei bahwa Golkar di bawah PKB. (Posisi) pertama PDIP, kedua Gerindra, ketiga PKB dan keempat Golkar,” kata Akbar di kawasan Universitas Indonesia (UI), Depok, kemarin. Akbar mengaku sudah beberapa kali mengingatkan Golkar agar mempersiapkan diri pada Pemilu 2019. Peningkatan perolehan suara harus menjadi fokus utama. ”Kita tidak boleh under estimate terhadap partai partai baru dan tidak boleh bersikap take it for granted, dan tidak boleh berpikir business as usual,” ujar Akbar. Penurunan tingkat keterpilihan Golkar disebut Akbar juga imbas dari kasus yang menjerat kader. “Politik kita semakin terbuka, informasi kan juga bisa didapat masyarakat dari berbagai sumber, saya juga akui peristiwa yang melibatka partai terkait korupsi tentu itu berdampak kepada citra partai,” sambungnya. Konsolidasi dan soliditas partai disebut Akbar menjadi faktor untuk mengembalikan keadaan Golkar saat ini. ”Kita berjuang itu agenda utamanya itu agenda tentang partai, bukan individu masing masing,” katanya. (dtk/sal)