Minggu, 21 Desember 2025

Pelantikan Bupati Bogor Terpilih Akhir Desember?

- Senin, 29 Oktober 2018 | 08:35 WIB

METROPOLITAN - Kabar pelantikan bupati dan wakil bupati Bogor terpilih periode 2018-2023 mulai menemukan titik terang. Beredar kabar, pelantikan yang semula akan dilakukan pada Maret 2019 akan dimajukan menjadi 30 Desember 2018. Musababnya, Akhir Masa Jabatan (AMJ) bupati sebelumnya akan habis pada Desember mendatang. Informasi yang dihimpun, ada lima kota/kabupaten di Jawa Barat (Jabar) yang pelantikannya direncanakan dilakukan pada 30 Desember 2018. Pertama yaitu Kabupaten Kuningan yang AMJ jatuh pada 4 Desember 2018, Kota Banjar yang AMJ-nya 4 Desember 2018, Kabupaten Majelengka yang AMJ-nya 12 Desember 2018, Kabupaten Subang yang AMJ-nya 19 Desember 2018 dan Kabupaten Bogor yang AMJ-nya 30 Desember 2018. Sementara pelantikan empat kota/ kabupaten lainnya rencananya dilakukan di 2019. Di antaranya Kabupaten Garut pada 23 Januari 2019 yang AMJ-nya juga 23 Januari 2019, Kabupaten Cirebon 19 Maret 2019 yang AMJ-nya juga 19 Maret 2019, Kabupaten Ciamis yang AMJ-nya jatuh pada 6 April 2019 dan Kota Bogor yang AMJ-nya 7 April 2019 akan dilantik pada 7 April 2019. Wakil Bupati Bogor terpilih periode 2018-2023 Iwan Setiawan membenarkan soal informasi pelantikan yang akan dimajukan. “Informasinya sejauh ini memang begitu yang beredar. Rencananya memang pelantikan dilakukan pada 30 atau 31 Desember. Ini rencana, mudah-mudahan sih begitu,” kata Iwan kepada Metropolitan, kemarin. Meski demikian, lelaki yang berpasangan dengan Ade Yasin saat pilkada 2018 lalu itu mengaku belum ada kabar resmi soal jadwal pelantikan. Hanya saja informasi tersebut juga keluar dari orang di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). “Kalau kabar resminya belum, belum ada surat resmi. Baru informasi awal, tapi dari Kemendagri juga ada yang bilang,” ungkapnya. Meski demikian, Iwan tidak terlalu ambil pusing soal kepastian waktu pelantikan. Yang pasti, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bogor itu siap kapan pun diberi mandat pelantikan. Namun, ia mengaku memang banyak pihak yang mendorong pelantikan dilakukan pada Desember agar tidak ada kekosongan jabatan. “Kalau saya sih ngikutin saja kapan juga pelantikannya, entah Maret atau Desember. Tapi memang banyak yang mendorong biar dilantik Desember. Saya siap kapan saja,” ujar Iwan. Sebelumnya, Bupati Bogor Nurhayanti mengaku akan ikut mendorong pelantikan bupati dan wakil bupati Bogor terpilih periode 2018-2023 dilakukan di akhir Desember 2018. Sebab, AMJ bupati Bogor periode 2013-2018 akan habis pada Desember 2018. Sementara informasi yang beredar, pelantikan bupati dan wakil bupati Bogor terpilih akan dilakukan pada Maret 2019. Artinya jika mengacu pada ketentuan itu, akan ada kekosongan kepemimpinan yang akan diisi penjabat sementara dari AMJ bupati lama ke pelantikan bupati terpilih. “Nanti kita lihat, pelantikan ini kan kabarnya Maret. Sesuai ketentuan, saya mengajukan surat untuk bisa dilantik 30 Desember,” kata Nurhayanti, beberapa waktu lalu. Menurutnya, percepatan pelantikan dilakukan agar ada kesinambungan program antara bupati lama dan bupati baru. Terlebih di April 2019, akan ada dua pesta demokrasi besar yang harus dipersiapkan yaitu pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres). Sementara jika mengandalkan penjabat sementara, kewenangannya terbatas. “Paling saya mengajukannya ke gubernur terpilih saja, dia kan dilantiknya 14 September. Nanti saya coba menyampaikan surat supaya ada kesinambungan program. Karena kan di April juga ada pileg-pilpres sehingga harus dipersiapkan. Kalau pjs kan kewenangannya terbatas,” terangnya. (fin/b/sal/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X