METROPOLITAN - Caleg DPRD Kota Bogor Dapil Bogor I (Bogor Timur-Tengah) dari PPP dengan nomor urut 10, Irwan Muhammad Ridwan, blusukan ke Kelurahan Babakanpasar, Kecamatan Bogor Tengah.
Selain berdialog dengan kaum ibu, Irwan bersama tim Komunitas Pendukung Irwan nomor (Kopi) 10 bakal memperjuangkan peningkatan honor kader posyandu dan permasalahanpendidikan yang masih menjadi keluhan masyarakat Irwan mengaku kader posyandu merupakan ujung tombang dalam menjalankan program pemerintahan di bidang kesehatan. Namun kesejahteraannya masih banyak yang belum diperhatikan.
Padahal, keberadaan kader posyandu yang memantau langsung kesehatan dan pertumbuhan anak serta kesehatan ibunya di setiap lingkungan, membuat ibu-ibu rumah tangga memahami pentingnya ASI, asupan gizi, memonitor berat badan, tinggi badan dan lain-lain.
”Kader posyandu menjadi ujung tombak menjalankan program pemerintahan di bidang kesehatan, sehingga peningkatan honor kader posyandu menjadi fokus perhatian dirinya ketika maju menjadi dewan,” ujar Irwan. Ia menegaskan peran strategis posyandu yakni menghadirkan generasi muda yang sehat, terdidik dan memiliki ketahanan keluarga yang andal. Sehingga keberadaan posyandu dan Pendamping Kader Posyandu (PKP) harus didukung penuh pemerintah daerah.
”Semua pihak bekerja sama dalam meningkatkan kesehatannya. Karena peningkatan itu bukan saja tanggung jawab pemerintah tapi juga tanggung jawab bersama,” ungkapnya.
Tak hanya masalah honor kader posyandu, ia juga mengaku bersama tim Kopi 10 bakal memperjuangkan hak masyarakat di bidang pendidikan. Sebab dampak dari mahalnya biaya sekolah berimbas banyak anak-anak yang putus sekolah.
Tentunya ini menjadi perhatian pemerintah daerah agar anak di Kota Bogor bisa meneruskan sekolah hingga ke tingkat SMA. “Kita akan dorong agar biaya sekolah di tingkat SMA digratiskan sehingga tidak ada siswa yang putus sekolah,” katanya.
Irwan optimis bisa memenangkan kursi di DPRD Kota Bogor walaupun berada di Dapil I yang biasa disebut dapil ‘neraka’, yang berisikan banyak tokoh ataupun incumbent. “Untuk target suara sendiri, saya tidak perlu mematok target yang tinggi karena semua akan terlihat nanti dengan terbentuknya tim Kopi ini. Yang penting adalah jerih payah tidak akan membohongi hasil, apalagi hasil dari kerja Tim Kopi,” tegasnya. (ads/b/ sal/run)