METROPOLITAN - Ketua Umum PPP M Romahurmuziy memberi pembekalan kepada Relawan Suara Pergerakan Rakyat untuk Jokowi (SuperJO). Rommy meminta relawan SuperJO berani melawan berita palsu alias hoaks yang selama ini ditujukan kepada Joko Widodo oleh lawan politik. "Relawan SuperJO harus berani melawan hoax yang bertebaran selama ini. Jawab semua hoax yang ada dengan berita benar," kata Rommy di hadapan 500 relawan SuperJO asal Kabupaten Bogor, di IPC Corporate University Jl Puncak Ciawi Bogor, belum lama ini. Rommy menyebut hoaks yang sering ditujukan ke Jokowi adalah PKI, nonmuslim, pro asing, antek aseng, serta tidak dekat dengan umat Islam dan ulama. Padahal kenyataannya berbeda sama sekali. "Pak Jokowi bahkan disebut ajudan Aidit, padahal Pak Jokowi lahir pada 1961, dan PKI dibubarkan pada 1966. Begitu juga dengan fitnah nonmuslim, padahal ia jelas lahir dari keluarga muslim dan lahir ibadah," jelas Rommy. Sementara itu hoaks proasing menurut Rommy mudah dibantah, karena Jokowilah yang mengambil alih Blok Mahakam dari perusahaan Total asal Prancis dan diserahkan ke Pertamina. Begitu juga dengan Blok Rokan, dari Chevron ke Pertamina. Freeport di Papua yang sejak berdiri pada 1967 dikuasai asing, kini 51 persen sahamnya akan dikuasai Indonesia. "Hoaks itu selalu diproduksi dan disuarakan terus menerus. Mereka ingin berita bohong ini dianggap benar oleh masyarakat. Namun kita tidak gentar, dan SuperJO saya yakin akan berjuang untuk memberantas kebohongan ini," pinta Rommy. Rommy menyebut bahwa memerangi hoaks juga merupakan ibadah. Sehingga niat ibadah ini bisa melipatgandakan semangat para relawan SuperJO. "Kita berjuang untuk memerang hoax dan ujaran kebencian. Ini adalah perjuangan yang sesuai dengan nilai-nilai agama," tambah Rommy. Rommy yakin, keberadaan SuperJO akan membuat kemenangan Jokowi-Amin akan semakin besar di Bogor. Pada Pilpres 2019 mendatang, Jokowi-Amin ia yakini akan memperoleh 70% suara di Bogor. (Dtk/els)