METROPOLITAN – Sikap tegas diambil Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor. Mereka menyatakan dukungan untuk pasangan nomor urut satu Jokowi – Ma’ruf Amin di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Deklarasi dilakukan saat calon wakil presiden (cawapres) Ma’ruf Amin berkunjung ke Pondok Pesantren Yasina, Cigombong, Kabupaten Bogor, (24/12). Deklarasi dibcakan sejumlah perwakilan. Isinya, mendukung dan memilih Jokowi – Ma’aruf Amin dan berikhtiar memperjuangkan untuk kemenangan keduanya. Ketua PCNU Kabupaten Bogor Romdhon mengatakan, pengurus Nahdlatul Ulama (NU) satu komando mendukung pasangan nomor urut satu. Untuk itu, dirinya mengajak semua lemen NU menyosialisasikan keduanya agar cita-cita kemenangan terwujud. “Kami akan akan bekerja keras dari seluruh jaringan NU sampai ke ranting-ranting. Mereka menjadi penyambung lidah untuk menyampaikan program dan hasil kerja Jokowi – Ma’ruf Amin. Pa MA’ruf kyai kami, ini menjadi kewajiban bagi kami untuk menjaga marwah NU jangan sampai NU kalah. Oleh karena itu kami mewajibkan seluruh anggota NU untuk mengikhtiarkan semua ini,” kata Romdhon. Selain itu, dirinya mengimbau masyarakat menggunakan cara-cara yang baik di hajatan pesta demokrasi ini. Pemilu 2019 tidak boleh ternoda dengan kebencian, hoaks dan permusuhan. “Mari kita bersama-sama datang ke TPS dan pilih yang ada kyainya. Tadi juga saya tanya, mau kalah lagi gak? Masyarakat menjawab tidak. Artinya kita akan siapkan langkah-langkahnya,” terangnya. Di tempat yang sama, Cawapres Ma’ruf Amin bersyukur mendapat respon yang bagus dari NU Bogor. Dirinya berpesan agar semua tetap setia mendukung pasangan nomor urut satu.“Tetap menggunakan sopan santun juga dan tidak menggunakan cara cara hoaks, fitnah ataupun ujaran kebencian,” pesan Ma’ruf. Saat disinggung soal isu perpecahan ulama soal dukungan di Pilpres, dirinya menganggap kondisi tersebut bukan masalah. Sebab, Ma’ruf yakin dukungan ulama kepada dirinya dan Jokowi lebih besar. “Saya rasa itu tudak masalah, karena kita yakin dukungan ulama lebih besar kepada kita. Dari berbagai komunitas apalagi NU,” tandasnya. (fin/c/mam)