METROPOLITAN - Cawapres Ma’ruf Amin memberangkatkan tim medis Relawan Jokowi (ReJo) untuk membantu korban tsunami Selat Sunda di Banten. Tim medis yang diberangkatkan sebanyak 12 orang, terdiri dari enam dokter, satu ketua tim, farmasi dan mekanik, serta operator. Para relawan ini bertujuan melakukan pengobatan massa secara gratis di wilayah pascabencana di Pandeglang. Ketua Umum ReJo HM Darmizal mengatakan, tim medis akan disebar di wilayah yang masih sangat perlu sentuhan dari dokter karena dapat memberikan pelayanan recovery kesehatan bagi masyarakat. “Setelah itu kami akan berangkat ke Sukabumi karena saudara kita mengalami musibah tanah longsor,” ujar Darmizal, kemarin. Ia berharap apa yang dilakukan ReJo dapat bermanfaat bagi semua masyarakat, terutama mereka yang terkena dampak bencana. ”Kita tidak mementingkan urusan-urusan yang telah membuat masyarakat terpolarisasi, tapi ini pengabdian dari ReJo atas arahan dari Bapak Jokowi dan Ma’ruf dan Opa Sidarto. Alhamdulillah saya sekjen, waketum, dan kawan-kawan utusan dari Aceh, Sumbar, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng dan dari Papua hadiri hari ini di sini,” lanjut Darmizal. Rencananya, ReJo akan berputar dari satu titik ke titik lain. Mereka pun akan mengusahakan membantu selama empat jam di setiap titik yang ada. Sebab, ReJo ingin melayani sebanyak seribu pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. ”Jadi mudah-mudahan kembali ke Jakarta dan kemudian melanjutkan ke perjalanan lain hari Selasa pagi,” tandas Darmizal. Calon wakil presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan, tsunami Selat Sunda yang menerjang kawasan pesisir Banten dan Lampung pada 22 Desember lalu bukan azab dari Allah. ”Musibah ini bukan siksaan dari Allah, bukan azab dari Allah. Kalau ini azab dari Banten, maka daerah lainnya juga akan kena azab,” katanya. Ma’ruf menjelaskan, musibah ini justru menunjukkan Allah SWT sayang pada masyarakat Banten. ”Masyarakat Banten sedikit saja ada kesalahan langsung diingatkan Allah,” ujar Ma’ruf. Menurut Ma’ruf, kalau mencermati firman Allah SWT dalam Alquran, ada daerah lain yang terus dibiarkan meskipun ada kesalahan. ”Kalau di Banten tidak, ada kesalahan sedikit langsung disentil Allah SWT. Itu tandanya Allah SWT sayang pada masyarakat Banten,” tuturnya. Menurut Ma’ruf, bisa juga tsunami di Banten adalah cobaan untuk menguji keimanan dan kesabaran masyarakat Banten. ”Mudah-mudahan Saudara kita diberikan kesabaran oleh Allah. Amin,” jelasnya. Kiai Ma’ruf juga mendoakan masyarakat yang meninggal dunia akibat tsunami di Selat Sunda amal ibadahnya diterima Allah SWT dan dimaafkan semua kesalahannya. (rol/els/run)