Senin, 22 Desember 2025

SB: Politik Nggak Cuma Soal Kumpulkan Orang

- Senin, 7 Januari 2019 | 07:35 WIB

METROPOLITAN - Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Bogor Safrudin Bima terus menemui masyarakat lewat berbagai kegiatan. Lelaki yang saat ini maju untuk kursi DPRD Kota Bogor dari Daerah Pemilihan (Dapil) Tanahsareal ini mengaku fokus kegiatannya lebih ke pendidikan politik dengan semangat kekeluargaan. Pertanyaan tersebut disampaikan Safrudin Bima atau biasa dipanggil SB saat menggelar pertandingan per­sahabatan antara warga dengan rela­wan RW 03 Kelurahan Sukaresmi, RW 12 Kelurahan Mekarwangi dan RW 06 Kelurahan Tanahsareal di Kelura­han Sukaresmi, Sabtu (5/1). Menurut SB, kegiatan penuh kebersamaan ini menjadi tradisi yang rutin bagi rela­wannya yang dikenal dengan nama Sahabat Berjuang (SB) untuk mem­perkuat barisan. Baginya, penguatan dalam pencalegan tidak dilihat dan diimplementasikan secara sempit hanya dengan mengum­pulkan orang-orang untuk mendengar­kan orasi politik. “Dalam konteks pen­guatan saya juga membonceng hal-hal lain yang tak kalah penting. Seperti eratan ikatan kekeluargaan, kebersam­aan dan sifat korsa antara mereka,” terang SB. Tak hanya itu, SB mengaku langkah seperti ini dilakukan untuk membawa politik ke suasana yang cair, mengalir dan penuh tawa riang. Dirinya men­coba mendobrak pandangan masy­arakat tentang politik yang selama ini dicap penuh ketegangan, tertekan dan menjenuhkan. “Ini bagian dari cara kita membawa politik ke dalam suasana yang cair, mengalir, cengli, cingcai, penuh tawa dan penuh riang. Jadi tidak membawa politik dalam suasana yang tegang, tertekan dan menjenuhkan,” ungkapnya. Dengan begitu, SB berharap langkah ini mampu menyampaikan pesan-pesan politik lebih mudah sampai dan dipahami masyarakat. Selain itu, untuk relalawannya yaitu Militan Sa­frudin (Tansa) dan Komite Relawan Safrudin (Korsa), SB berharap me­reka menjadi masyarakat baru yang terikat sifat kekeluargaan sehingga terus bertahan menembus batas pen­calegan seperti momentum pencale­gan. “Harapan saya Tansa atau Korsa ini menjadi masyarakat baru yang terikat oleh sifat kekeluargaan. Jadi bisa terus bertahan dan berkembang menembus batas politik, tidak cuma pas saat momentum pencalegan,” tandas SB. (fin/b/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X