METROPOLITAN - Aksi salam satu jari Wali Kota Bogor Bima Arya saat kunjungan calon wakil presiden (cawapres) Ma’ruf Amin ke Kota Bogor beberapa waktu lalu berbuntut panjang. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bogor akan memanggil politisi PAN tersebut untuk klarifikasi. Aksi satu jari Bima Arya juga dinilai hampir serupa seperti yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghadiri Konferensi Nasional (Konfernas) Partai Gerindra di Sentul, Bogor, belum lama ini. Akibatnya, Anies dilaporkan ke Bawaslu atas dugaan pelanggaran kampanye karena dinilai menguntungkan salah satu calon. “Memang ini sedang ramai. Ekspresi simbolik (salam satu jari Bima Arya, red) yang hampir serupa dengan kasus Anies yang kemarin,” kata Komisioner Bawaslu Jawa Barat (Jabar) Yusuf Kurnia kepada Metropolitan, kemarin. Dalam kasus Bima Arya, Yusuf menilai Bawaslu Kota Bogor harus memiliki kepekaan. Jika tidak ada laporan, Bawaslu bisa menggunakan hasil laporan atau investigasi dan dijadikan sebagai temuan. “Kalau tidak ada laporan, Bawaslu Kota Bogor harus punya kepekaan melihat ini sebagi temuan. Apalagi ini sedang ramai dan muncul ke publik. Tapi informasinya Bawaslu Kota Bogor juga akan memanggil yang bersangkutan,” terangnya. Informasi yang dihimpun, Bawaslu Kota Bogor pun sudah melayangkan surat pemanggilan klarifikasi kepada Bima Arya, kemarin. Klarifikasi rencananya akan dilakukan pada Jumat (11/1) setalah memanggil terlebih dulu saksi-saksi. “Agendanya Jumat. Hari ini (kemarin, red) baru surat panggilannya dikirim,” kata Komisioner Bawaslu Kota Bogor Firman Wijaya. Sebelumnya, kedatangan KH Ma’ruf Amin dalam safari silaturahminya ke Yayasan Islamic Center Al Ghazaly disambut para santri dan siswa, (5/1). Hadir juga Wali Kota Bogor Bima Arya dan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kota Bogor. Kehadiran Wali Kota Bogor Bima Arya di acara silaturahmi cawapres KH Ma’ruf Amin menyedot perhatian semua pihak. Musababnya, bukan soal pengalungan sorban oleh KH Ma’ruf Amin. Tetapi saat kunjungan tersebut, Bima Arya sempat mengacungkan satu jari telunjuknya. Hal tersebut sontak jadi sorotan karena dalam posisi politik partai yang menaungi Bima Arya justru mengusung paslon lain. (fin/c/els/run)