Senin, 22 Desember 2025

MUI Sepakat Jaga Netralitas di Pemilu 2019

- Kamis, 10 Januari 2019 | 07:50 WIB

METROPOLITAN - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau para pengurusnya bersikap netral dalam menghadapi pemilu 2019, baik pemi­lihan legislatif (pileg) maupun pemi­lihan presiden (pilpres) pada April 2019. Imbauan tersebut berdasarkan arahan Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin dalam rapat dewan pimpinan MUI pada Selasa (8/1). Dalam keterangan tertulisnya, Se­kretaris Jenderal MUI Anwar Abbas menjelaskan, arahan Ma’ruf Amin itu kemudian dirumuskan dan di­putuskan menjadi sikap dan pan­dangan dari MUI. Pihaknya berha­rap pelaksanaan pemilu berjalan baik dan lancar. Karena itu, MUI sebagai organisasi harus mendukung secara aktif untuk menyukseskan dan menciptakan pemilu yang bebas, jujur, adil dan berakhlak. ”Agar kre­dibilitas MUI di tengah-tengah ma­syarakat tetap terjaga dan terpeli­hara maka seluruh personalia pim­pinan MUI harus bisa menjaga netralitas organisasi,” katanya. Pengurus MUI, jelasnya, secara or­ganisasi tidak boleh menyeret-nyeret MUI untuk mendukung salah satu calon. Tetapi ini tidaklah pula berar­ti bahwa pengurus MUI secara per­sonal tidak boleh terlibat dalam dukung mendukung salah satu calon atau pasangan calon. ”Masing-masing anggota pimpinan dipersilakan saja untuk mendukung, memperjuangkan dan memilih salah satu calon atau paslon ygan disukai dan didukungnya tetapi jangan mem­bawa-bawa nama organisasi MUI,” ucapnya. Anwar menuturkan, agar soliditas pimpinan MUI tetap terjaga dan terpelihara maka dalam memper­juangkan dan menyalurkan aspira­sinya seluruh pengurus MUI men­jaga ukhuwah islamiah dan atau persatuan dan kesatuan. ”MUI mengimbau kepada para anggota pimpinan dan kepada semua pihak untuk saling menghormati dan tidak saling jelek-menjelekkan antara satu dengan lainnya,” imbuhnya. “Tujuannya, agar jangan sampai pelaksanaan kontestasi yang disel­enggarakan satu kali dalam lima tahun ini akan merusak hubungan persaudaraan,” sambungnya. MUI, tambah Anwar, juga memin­ta agar dalam pemilu ini persatuan dan kesatuan umat tetap dapat ter­jaga dan terpelihara. ”Seluruh per­sonal pimpinan MUI harus bisa membangun dan mengembangkan sikap tawadu dan tarohum atau sikap saling mencintai dan saling meny­ayangi di kalangan umat dan warga bangsa dan menjauhkan sikap tag­hadhub dan tahasud atau saling marah dan saling membenci,” ujar­nya. (cnn/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X