METROPOLITAN - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Anton Sukartono Suratto meninjau jembatan gantung Desa Sukanegara, Kecamatan Jonggol, kemarin. Politisi Partai Demokrat ini merasa bersyukur jembatan yang dibangun atas program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini telah rampung dan dapat digunakan warga. Anton sendiri merasa puas dari hasil tinjauannya di lapangan. Lelaki yang kembali maju untuk kursi DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Bogor di pemilu 2019 ini menceritakan, awalnya jembatan tersebut dibangun swadaya masyarakat. Namun setelah jadi, banjir bandang meluluhlantakkan jembatan tersebut. “Maka syukur Alhamdulillah hari ini jembatan gantung yang kokoh ini sudah berdiri dan bisa digunakan,” kata Anton. Anton juga meminta Bina Marga memelihara terlebih dulu jembatan ini selama satu tahun sebelum diserahterimakan ke pemerintah daerah. Ia berharap jembatan ini tidak hanya sebatas penghubung dua desa, tetapi juga bisa dikembangkan sebagai tempat wisata yang dikelola desa. “Anggaplah selama satu tahun ini pemda ikut magang untuk mengetahui cara pemeliharaannya, karena merawat jembatan juga ada caranya dan ahlinya. Rekan-rekan bisa juga bisa lihat di bawah jembatan itu ada tangga menuju ke bawah, itu memang sengaja dibuat agar akses masyarakat mudah ke bawah sungai sehingga tidak sulit mencari jalan ke bawah,” ujarnya. Sementara Kepala Desa Sukanegara Muhibatul Islamiah mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada usaha dan dorongan Anton Suratto ditingkat pusat. Sehingga jembatan gantung desa dari kementrian ini bisa berdiri di desanya. “Alhamdulillah penantian warga dan saya dari 2011 akhirnya bisa terwujud di 2019. Kami bisa memiliki jembatan berkat dorongan pak Anton di pusat,” kata perempuan yang akrab disapa Bibah. Selanjutnya, Bibah akan berkoordinasi dengan perangkat desa dan elemen lainnya untuk menyukseskan ide Anton yang ingin jembatan tersebut bisa menjadi objek wisata melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Pembangunan jembatan tersebut menelan anggaran hingga Rp8 miliar. Memiliki panjang 120 meter dan lebar 1,8 meter dengan tipe bentang simetris, jembatan ini menghubungkan dua wilayah yaitu Jonggol dan Sukamakmur. “Jembatan ini masuk pada 2018, dan masa pembangunan dimulai pada Agustus 2018,” singkat Kepala Satuan Kerja PJN 2 Jawa Barat I, Budiyono. (fin/b/els/run)