Minggu, 21 Desember 2025

Najwa Shihab Ditolak Timses Prabowo

- Rabu, 23 Januari 2019 | 08:07 WIB

METROPOLITAN - Pada rapat pleno Senin (21/1) lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memun­culkan dua nama calon modera­tor debat untuk pilpres 2019 putaran kedua yang digelar 17 Februari nanti. Mereka yang diusulkan memandu debat yaitu Najwa Shihab dan Tommy Tjokro. Se­gera setelah nama-nama ini muncul, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi langsung bereaksi. Mereka tak setuju Najwa masuk kan­didat moderator. Mereka sangsi Naj­wa netral. “Najwa terindikasi tidak netral, terutama di pilpres 2014,” kata juru bicara BPN Prabowo-San­diaga, Andre Rosiade. Hingga 2017, Najwa berkarier di Metro TV milik Ketua Umum Partai Nasdem, partai pendukung Jokowi- Ma’ruf, Surya Paloh, sebelum akhirnya keluar dan mendirikan Narasi TV. Lama bekerja di Metro TV, sepertinya membuat kubu Prabowo-Sandiaga tak percaya dengan independensi Najwa. Hal sama diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Ia bahkan menuduh yang tak netral juga Tommy Tjokro, karena saat ini dia adalah presenter di MNC Media pimpinan Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Perindo, juga ada di gerbong petahana. ”Dua-duanya kayaknya punya afiliasi politik gitu, lho. Kalau nama itu yang disebut, ya mungkin agak kurang independen kali ya,” kata Fadli di kompleks DPR RI. Karena itu, ia mengusulkan mode­rator dari kalangan akademis saja. Hal sebaliknya dirasakan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi- Ma’ruf, Abdul Kadir Karding. Karding memandang Najwa merupakan sosok yang netral dan profesional. Karding bahkan menilai jalannya debat akan menarik dan lebih seru bila Najwa bersikap seperti ia memandu acara Mata Najwa. ”Malah debat kalau au­ranya kayak Mata Najwa akan sema­kin seru dan menarik,” kata Karding. Wakil Sekretaris Tim Kampanye Na­sional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Verry Surya Hendrawan, juga mengatakan hal serupa. ”Keduanya sosok yang tepat. Tidak ada tendensi bahwa salah satu atau salah duanya cenderung kepada kami. Tidak,” aku Verry kepada reporter Tirto. Terpisah, Najwa selalu menjaga in­dependensi selama menjadi presen­ter. Sikap itu diperlihatkannya dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kritis. Ia mencontohkan dengan apa yang dia lakukan saat pilgub DKI 2017. ”Kedua paslon di putaran ke-2 selalu datang kalau kami undang. Bahkan Anies-Ahok bersedia berdebat di Mata Najwa dengan format dialog yang interaktif dan dinamis, format yang berbeda dengan KPU,” kata Najwa. Kehadiran dua orang yang saling berkompetisi memperebutkan kursi DKI 1 itu, kata Najwa, karena ia ter­bukti objektif. Faktor ini pula yang menurutnya membuat Anies Baswe­dan dan Sandiaga Salahuddin Uno mau kembali tampil pertama kali di acara Mata Najwa selepas terpilih menjadi pasangan Gubernur dan Wa­kil Gubernur DKI. ”Setelah itu pun, beberapa kali keduanya kerap hadir di Mata Najwa,” ucap Najwa. Najwa menegaskan kembali kalau siapa saja tak perlu meragukan inde­pendensinya. ”Kepada semua pihak, saya akan terus menjunjung tinggi independensi,” ujarnya. (trt/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X