Senin, 22 Desember 2025

Pangdam Siliwangi: Jangan Anggap Sepele Pemilu

- Rabu, 13 Maret 2019 | 07:57 WIB

METROPOLITAN - Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor bersama TNI-Polri menggelar rapat koordinasi pengamanan pemilu 2019 di Gedung Tegar Beriman, Kabupaten Bogor, kemarin. Dalam kesempatan itu, Pangdam III Siliwangi Mayjen Tri Soewandono meminta seluruh pihak tidak menganggap sepele pemilu dan terus bersinergi menjaga kondusivitas. Menurut Tri, luasnya wilayah Kabupaten Bogor dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) terbesar se-Indonesia harus menjadi perhatian. Karena itu, ia meminta TNI, Polri, penyelenggara pemilu hingga pemerintah bersinergi menjaga kondusivitas. “TNI, Polri, KPU dan Bawaslu harus bersinergi menjaga kondusivitas, jangan anggap sepele pemilu. Karena di negara lain seperti di Yugoslavia dan Uni Soviet, pemilu malah memecah belah,” pesan Tri. Selain Pangdam III Siliwangi, hadir pula Danrem 061/Suryakancana Kolonel Inf Novi Helmy Prasetya, Bupati Bogor Ade Yasin, Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto beserta tiga pilar yaitu babinsa, bhabinkamtibmas dan aparatur desa. Untuk personel pengamanan, Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengaku kepolisian di Jawa Barat mengerahkan 23.000 personel untuk menjaga kelangsungan pemilu 2019. Di samping itu, 10.000 pasukan dari Kodam III Siliwangi ikut disiagakan di masing-masing kabupaten/kota. “Kami juga akan menghidupkan kembali program siskamling untuk mengantisipasi berbagai kerawanan. Kemudian tim cyber juga terus melakukan patroli di dunia maya,” ungkap Agung. Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengajak semua pihak menjaga pemilu 2019 agar berjalan lancar. Sinergitas tiga pilar plus peserta pemilu dan penyelenggara pemilu sangat penting dilakukan untuk mewujudkan citacita tersebut. Di samping itu, ia meminta masyarakat tidak mudah termakan berita bohong atau hoaks, fitnah hingga ujaran kebencian. Masyarakat harus jadi pemilih cerdas dalam menentukan pemimpinnya lima tahun ke depan. “Mari bersama-sama menangkal hoaks. Karena kalau masyarakat sudah percaya, maka itu menjadi pekerjaan rumah yang berat untuk kita,” kata Ade Yasin. Bagi Ade Yasin, pemilu adalah ujian besar bagi kedewasaan masyarakat dalam menghadapi perbedaan pilihan. Untuk itu, sikap toleransi, saling menghormati dan saling menghargai sangat penting dikedepankan agar proses ini berjalan baik. “Semua pihak harus menyadari bahwa keberagaman masyarakat Indonesia adalah kekayaan luar biasa. Indonesia harus damai, besar dan kuat dengan Pancasila sebagai pemersatu,” tegasnya. (fin/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X