METROPOLITAN - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) JokowiAmin Jawa Barat, Dedi Mulyadi menilai kasus mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy dtidak akan mempengaruhi pemilih pasangan nomor urut satu di Jabar. Menurutnya, pilpres adalah mendukung sosok seseorang dan bukan memilih salah satu partai pendukungnya. Sehingga, kasus itu tak akan mempengaruhi elektabilitas Jokowi-Amin di Pilpres 17 April mendatang. “Enggak lah, kan kita milih presiden bukan milih partai, tak akan memiliki efek elektoral apapun terhadap pemilihan presiden,” kata Dedi. Selama ini, Dedi merasa masyarakat sudah sangat pintar dalam menentukan arah politik dan pilihannya. Terlebih, pengalaman seperti ini bukan kali pertama dalam sejarah pemilihan umum. Bagi Dedi, elektabilitas seseorang tak akan terpengaruh oleh suatu permasalahan yang tak ada kaitannya dengan salah satu calonnya. “Masyarakat bisa membedakan mana ketua umum partai mana presiden. Tidak serta-merta pendukungnya bermasalah berindikasi terhadap calon presidennya,” terangnya. Dedi mencontohkan, saat 2014 lalu terjadi hal sama dengan Ketua Umum PPP sebelumnya yakni Suryadharma Ali. Malahan, saat itu ketum tersebut yang juga partai pendukung menjabat sebagai Menteri Agama. Tapi, kasus tersebut tak berpengaruh dan tetap pilpres dimenangkan oleh pasangan JokowiJusuf Kalla. ”Menteri Agama yang juga ketum PPP ditetapkan juga oleh KPK sebagai tersangka dulu. Tapi kan tidak memberi efek elektoral,” pungkas Dedi. (rmol/fin)