Senin, 22 Desember 2025

Suara PKB dan Gerindra Belum Bulat Tentukan Capres

- Selasa, 15 November 2022 | 12:01 WIB
SEMANGAT: Ketua DPP PKB, Daniel Johan, mengatakan, pihaknya masih tetap semangat mencapreskan Cak Imin di ajang Pilpres 2024.
SEMANGAT: Ketua DPP PKB, Daniel Johan, mengatakan, pihaknya masih tetap semangat mencapreskan Cak Imin di ajang Pilpres 2024.

METROPOLITAN – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hingga kini tetap berseman­gat memperjuangkan Ketua Umumnya, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, di bursa Pilpres 2024. Sebab, menjadi kandidat bisa men­dongkrak suara partai di pesta demokrasi mendatang. “Kita belum berubah. Seman­gatnya tetap mencapreskan Cak Imin di Pilpres 2024,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB, Daniel Johan, kemarin. Secara teoritis, ketika ketua umum sebuah partai men­jadi kontestan Pilpres 2024, maka memberikan efek ekor jas atau coattail effect terhadap partai politik sang kontestan. Tak hanya kepada pemilih, mesin partai juga akan berli­pat ganda semangat juangnya. Meski begitu, pihaknya saling menghargai dengan Partai Gerindra yang kini bersama PKB menggagas Koalisi Indo­nesia Raya (KIR). Meskipun koalisi ini belum mendekla­rasikan capres-cawapresnya. “Tetap Cak Imin dan Pak Pra­bowo yang memutuskan sia­pa jagoan KIR nanti,” terangnya. Vokalis PKB di Senayan ini berharap Cak Imin tetap men­jadi jagoan di Pilpres 2024. Semangat ini sudah meng­gelora. Bahkan, Cak Imin rutin turun gunung ke daerah-daerah melakukan safari po­litik. Hasilnya, tak sedikit akar rumput yang menginginkan Cak Imin nyapres. Pernyataan senada disam­paikan Ketua DPP PKB, Ahmad Iman Sukri. Ia menyebut ja­goan PKB untuk Pilpres 2024 sudah matang terbentuk pada Februari 2023. Partainya tetap mendorong Ketum Cak Imin ikut dalam kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. “PKB tetap mendorong Mu­haimin Iskandar ikut dalam kontestasi Pilpres 2024 dan itu dalam proses negosiasi politik. Saya yakin Februari 2022 mulai matang (pasangan capres-cawapres, red),” terang Ahmad Iman di kantor DPP PKB, Jakarta, kemarin. Yang perlu diwaspadai ada­lah jika partainya tidak lolos Parliamentary Threshold (PT) empat persen. Menilik Un­dang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, aturan main pesta demokrasi 2024 masih memakai batas minimal empat persen suara nasional untuk menempatkan wakilnya di DPR RI. “Kalau Pilpres me­nang lalu Pileg tidak menang, menjadi tidak lucu,” tuturnya. Sekadar diketahui, Partai Gerindra telah bulat mengus­ung Ketua Umumnya, Pra­bowo Subianto, sebagai Capres 2024. Bahkan, Presiden Jo­kowi telah mengizinkan Men­teri Pertahanan itu untuk ikut berkompetisi. Hal itu dinya­takan dalam acara HUT ke-8 Partai Perindo, Senin (7/11). (jp/feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X