METROPOLITAN.ID - Cap Go Meh menjadi momen yang menandai berakhirnya Tahun Baru Imlek.
Perayaan ini dilakukan oleh masyarakat Tionghoa tepat 15 hari setelah Imlek, dengan menggelar berbagai festival meriah sebagai bentuk perayaan.
Selain sebagai penutup rangkaian Tahun Baru Imlek, ada sejumlah fakta menarik seputar Cap Go Meh yang patut diketahui.
Baca Juga: Carlo Ancelotti Puas Real Madrid Tumbangkan Manchester City, Ingatkan Jangan Jumawa
Berikut ulasan selengkapnya mengenai 5 fakta menarik dari perayaan Cap Go Meh saat tahun baru Imlek di Indonesia.
1. Cap Go Meh Sebagai Penutup Perayaan Imlek
Dalam kepercayaan etnis Tionghoa, setiap hari sebelum Cap Go Meh memiliki makna tersendiri.
Hari pertama dirayakan seperti Lebaran bagi umat Muslim, di mana keluarga berkumpul, saling mengucapkan selamat tahun baru, serta berbagi angpao.
Baca Juga: Hadirkan 8 Lagu Baru, Band Trash Metal Asal Kautsar Rilis Album Perdana Berjudul Kotor
Pada hari ke-5, terdapat festival Po Wu, yang diyakini sebagai ulang tahun Dewa Keberuntungan.
Masyarakat biasanya mengadakan jamuan besar, menyalakan petasan, serta membuka pintu dan jendela sebagai simbol menyambut Dewa, dengan harapan mendapatkan keberuntungan.
Sementara itu, hari ke-9 menjadi momen penting dalam kepercayaan Taoisme, karena diperingati sebagai hari lahir Kaisar Giok atau Yu Huang Da Di, penguasa surga dan alam semesta.
Baca Juga: Vinicius Junior Dihina Suporter Manchester City, Balas dengan Performa Cemerlang
Sebagai bentuk penghormatan, masyarakat melakukan ritual dengan mengorbankan ayam, babi, dan ikan.