METROPOLITAN.ID - Setiap akhir pekan, arus wisatawan yang mengunjungi Banyuwangi tampak semakin padat. Ada satu alasan yang tak pernah absen dari daftar kunjungan para pelancong, yakni mencicipi kuliner khas Bumi Blambangan.
Salah satu yang paling legendaris dan selalu diburu adalah rujak soto, ikon kuliner yang seakan menjadi ritual wajib bagi siapa pun yang pertama kali menginjakkan kaki di kota paling timur Pulau Jawa ini.
Sebagai daerah yang dikenal kaya budaya dan kreativitas, Banyuwangi tidak hanya unggul dalam destinasi alam maupun seni pertunjukannya.
Warganya juga punya reputasi kuat dalam menciptakan sajian kuliner tak biasa, terutama hidangan hasil perpaduan dua menu sekaligus sebuah ciri khas yang sulit ditemukan di wilayah lain.
Baca Juga: 5 Tempat Makan Dekat Pelabuhan Muncar Banyuwangi Untuk Wisata Kuliner Saat Akhir Pekan
Di kalangan wisatawan, Banyuwangi sering dijuluki sebagai daerah yang ahli meracik rasa. Julukan itu bukan tanpa alasan. Masyarakat Banyuwangi gemar bereksperimen dengan cara menggabungkan dua hidangan populer menjadi satu menu baru yang mengejutkan lidah.
Tak heran jika nama-nama kuliner unik begitu mudah ditemui di Kota Gandrung. Sebut saja:
- Rujak soto, kombinasi rujak sayur atau rujak lontong dengan kuah soto daging.
- Rujak bakso, perpaduan rujak petis dan bakso sapi.
- Pecel rawon, duet pecel sayur yang disiram kuah rawon hitam gurih.
Dan masih banyak lagi kreasi “mixed food” lainnya yang lahir dari tangan-tangan kreatif pelaku kuliner setempat.
Keberanian warga Banyuwangi dalam hal mengolah, mencampur, dan menyajikan makanan membuat banyak pengunjung penasaran. Bahkan, ada yang menyebut bahwa Banyuwangi ibarat “laboratorium kuliner tradisional”.
Di antara berbagai hidangan hasil eksperimen kuliner rujak soto menjadi yang paling populer. Hidangan ini begitu ikonik hingga hampir setiap sudut kota memiliki lapak yang menawarkan menu tersebut.
Baca Juga: 5 Spot Kuliner Hangat di Lumajang yang Wajib Dicoba Saat Musim Hujan, dari Soto Dok hingga STMJ
Secara sederhana, rujak soto adalah gabungan antara:
- Rujak sayur atau rujak lontong lengkap dengan bumbu petisnya,
dipadukan dengan - kuah soto daging atau soto jeroan sapi.
Soto yang digunakan bukan soto ayam, melainkan soto khas Banyuwangi yang kuahnya cenderung gurih, hangat, dan beraroma kuat.
Hasilnya adalah sajian kaya rasa yang oleh warga lokal sering disebut sebagai hidangan dengan sensasi “ramai di lidah”.
