Ada gurih, pedas, asam, manis, dan aroma petis yang khas, semuanya muncul bergantian dalam satu suapan.
Sensasi yang Buat Banyak Wisatawan Ketagihan
Kehadiran rujak soto di meja makan sering kali membuat penasaran mereka yang baru pertama mencicipinya.
Perpaduan dua kuliner tradisional dengan karakter begitu berbeda membuat banyak wisatawan awalnya ragu. Namun setelah mencoba, kebanyakan justru ketagihan.
Baca Juga: 5 Spot Kuliner Hangat di Lumajang yang Wajib Dicoba Saat Musim Hujan, dari Soto Dok hingga STMJ
Rahasia kelezatannya terletak pada bumbu petis yang menjadi ciri khas rujak Banyuwangi dan kuah soto sapi yang meresap ke dalam sayuran, lontong, serta taburan bawang goreng.
Perpaduan ini menghasilkan cita rasa yang tidak hanya unik, tetapi juga memanjakan penikmat kuliner Nusantara yang gemar eksplorasi.
Rujak soto bukan sekadar makanan, namun merupakan bagian dari identitas Banyuwangi.
Banyak keluarga peracik rujak soto mempertahankan resepnya secara turun-temurun. Setiap warung memiliki karakter dan gaya penyajian sendiri, sehingga menciptakan keberagaman cita rasa meski nama menunya sama.
Tak heran jika rujak soto kini menjadi bagian dari promosi wisata kuliner Banyuwangi. Para pelancong menyebut bahwa kunjungan ke Banyuwangi terasa belum lengkap jika belum menikmati semangkuk rujak soto hangat di siang hari.