berita-hari-ini

Airlangga Hartarto Pastikan Bantuan Pangan Beras dan Uang Tunai tak Dihentikan karena Pemilu 2024

Kamis, 18 Januari 2024 | 15:23 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Dok pribadi)

METROPOLITAN.ID - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto memastikan penyaluran bantuan pangan beras 10 kilogram tidak akan dihentikan akibat Pemilu 2024.

Selain itu, Airlangga Hartarto juga memastikan pemberian bantuan tunai untuk masyarakat juga tidak akan dihentikan.

Ia mengatakan, program bantuan sosial ini semata-mata untuk kesejahteraan rakyat.

Baca Juga: ASUS ROG Strix G16, Laptop Gaming Entry Level Terbaik untuk Esports

Sebab, saat ini masyarakat Indonesia dihantui dampak badai El Nino yang membuat musim tanam menjadi mundur.

"Ada politik atau tidak ada politik, program ini untuk kesejahteraan rakyat, untuk menekan inflasi, mendorong daya beli masyarakat," kata dia usai menyaksikan langsung penyaluran bantuan pangan beras 10 kg di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kamis 18 Januari 2024.

"Dan tadi masyarakat minta dilanjutkan, dan tentu program pemerintah tidak bisa berhenti hanya karena ada pemilu," imbuh dia.

Baca Juga: Pertahanan Buruk, Timnas Indonesia Diprediksi Kalah dari Vietnam di Piala Asia 2023

Menko Perekonomian memastikan, pemerintah berupaya untuk tetap menjaga daya belu masyarakat. Airlangga mengaku upaya ini dengan menggelontorkan bantuan pangan beras pada masyarakat di tengah ancaman gagal panen yang terjadi di seluruh wilayah di Indonesia.

Menurut Menko Airlangga, pemerintah sudah membeli beras 3,5 ton sejak 2023. Sebanyak 3 juta ton sudah masuk pada 2023, dan pada Januari ini akan masuk lagi beras sebanyak 500 ribu ton.

"Tahun 2024 ini pemerintah juga sudah putuskan untuk impor beras 3 juta ton, dan ini dua juta ton sedang berproses di Bulog," ujar Airlangga.

Baca Juga: MSI Thin GF63 15.6, Laptop Gaming GPU RTX 4050 dengan Budget Terjangkau di Tahun 2024

Airlangga memastikan bantuan pangan yang diberikan untuk masyarakat ini tepat sasaran. Sebab, seluruh data sudah bisa dilakukan secara elektronik, bahkan dengan sistem pengenalan wajah.

"Mekanismenya KTP ada, QR code ada, dan datanya masuk, jadi validasi data dilakukan secara elektronik dan penerima itu difoto. Jadi sudah ada mekanisme face recoqnition, jadi tepat sasaran," tutur Airlangga.

Halaman:

Tags

Terkini