berita-hari-ini

Ravindra Airlangga dan BRGM Mencatat Keberhasilan Restorasi Gambut dan Mangrove Hadapi Krisis Iklim dan Pangan

Kamis, 1 Februari 2024 | 19:26 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI Ravindra Airlangga, mengungkapkan apresiasinya terhadap Badan Restorasi Gambut dan Mangrove atau BRGM yang yang berhasil mengatasi dampak kebakaran hebat tahun 2015. (Foto: Dok Pribadi)

METROPOLITAN.ID - Anggota Komisi IV DPR RI Ravindra Airlangga, mengungkapkan apresiasinya terhadap Badan Restorasi Gambut dan Mangrove atau BRGM yang yang berhasil mengatasi dampak kebakaran hebat tahun 2015 dan meraih pencapaian signifikan dalam perlindungan hutan gambut.

Menurut dia, BRGM yang awalnya dibentuk sebagai Badan Restorasi Gambut (BRG) berdasarkan Perpres Nomor 1 tahun 2016, telah mengalami perluasan peran menjadi Badan Restorasi Gambut dan Mangrove melalui Perpres Nomor 120 tahun 2020.

"Perjalanan lembaga ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan kawasan dan mengembalikan fungsi hidrologis gambut pasca kebakaran," kata Ravindra Airlangga, Kamis 1 Februari 2024.

Baca Juga: Lahan Pertanian Makin Minim, Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu Bakal Perketat Perizinan Penggunaan Lahan

Ia mengungkapkan, Target BRGM mencakup merestorasi 1,2 juta hektar ekosistem gambut dan merehabilitasi 600.000 hektar mangrove yang mengalami kerusakan. Hingga Oktober 2023, BRGM telah berhasil merestorasi sekitar 900 ribu hektar lahan gambut dari total target 2,6 juta hektare, sementara rehabilitasi mangrove baru mencapai 33.000 hektar pada tahun 2021 dari target 150.000 hektare.

"Implementasi strategi 3R (Pembasahan Kembali, Penanaman Kembali dan Revitalisasi Sumber Mata Pencaharian) menjadi kunci keberhasilan BRGM dalam restorasi gambut," kata dia.

Hasil inventarisasi, sambung dia, menunjukkan bahwa 65,45 persen ekosistem gambut di Indonesia mengalami kerusakan ringan, dengan sejumlah luas tertentu berstatus rusak sedang, rusak berat, dan rusak sangat berat.

Baca Juga: Polisi Bongkar Peredaran Narkoba Jenis Baru 'Coklat Ganja' di Bogor

Melalui program Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG) dan Desa Mandiri Peduli Mangrove (DMPM), BRGM juga aktif dalam pembangunan desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.

BRGM menjalankan program pemantauan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove melalui sistem berbasis daring, termasuk Peatland Restoration Information and Monitoring System Gambut (PRIMS GAMBUT) dan Sistem Pemantauan Air Lahan Gambut (SIPALAGA).

Rehabilitasi mangrove mendapat perhatian khusus mengingat Indonesia memiliki mangrove terluas di dunia, mencapai 23 persen dari total ekosistem mangrove dunia. Mangrove yang kondisinya baik mampu menyimpan karbon 3-5 kali lebih banyak dari hutan terestrial biasa, menjadikannya elemen kunci dalam menghadapi krisis iklim.

Baca Juga: Tanggapi Kabar Shin Tae Yong Mundur jadi Pelatih Timnas Indonesia, Erick Thohir Jawab Santai: Saya Tidak Bisa Menolak

"Krisis iklim dan krisis pangan diidentifikasi sebagai ancaman nyata, dan BRGM diharapkan terus berperan dalam mitigasi melalui rehabilitasi gambut dan mangrove," ujar Ravindra Airlangga.

Meski masa tugas BRGM hingga 2024 akan berakhir bersamaan dengan masa jabatan Presiden, Ravindra menerangkan jika keberlanjutan lembaga ini menjadi sangat penting untuk menjaga ketahanan lingkungan dan pangan Indonesia. Kesadaran masyarakat sekitar ekosistem, ditingkatkan melalui program pemberdayaan, diakui sebagai faktor kunci keberhasilan.

Halaman:

Tags

Terkini