berita-hari-ini

Viral Grup "Fantasi Sedarah" di Facebook, Netizen Murka dan Polda Metro Jaya Turun Tangan

Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:00 WIB
Grup "Fantasi Sedarah" di Facebook yang menuai kecaman netizen hingga Polda Metro Jaya bertindak. (Facebook)

METROPOLITAN.ID - Fenomena mengkhawatirkan kembali mencuat di ruang digital Indonesia. Grup Facebook bernama "Fantasi Sedarah" menjadi viral setelah memicu kecaman luas.

Karena grup Fantasi Sedarah itu memuat konten menyimpang yang diduga mempromosikan perilaku seksual menyimpang, termasuk inses atau hubungan sedarah.

Grup ini tak hanya ramai diperbincangkan warganet, tetapi juga menimbulkan keprihatinan mendalam dari aparat penegak hukum, lembaga pemerintah, serta para pakar.

Baca Juga: Kang Dedi Mulyadi, JPPI Tagih Janji Soal Tebusan Ijazah Sekolah Nih, Cukup Sudah Retorika

Keberadaannya dinilai membahayakan moral publik dan mengancam keselamatan anak-anak di dunia maya.

Menurut berbagai sumber, grup tersebut beranggotakan ribuan orang yang membagikan cerita, fantasi, serta pengalaman seksual yang melibatkan anggota keluarga kandung, bahkan disertai narasi yang menjurus pada pelecehan seksual dalam lingkup keluarga.

Salah satu unggahan yang ramai diperbincangkan bahkan secara terang-terangan menanyakan, “Ada yang pernah hubungan sedarah? Kayak sama ibu atau bapak mertua?” Unggahan ini langsung menuai reaksi keras dari netizen dan menjadi pemantik perhatian publik.

Baca Juga: Siswi SMK Tewas Terlindas Truk Tambang, HMI MPO Tagih Janji Gubernur Dedi Mulyadi

Menanggapi kekhawatiran masyarakat, Polda Metro Jaya langsung melakukan penyelidikan serta menjalin koordinasi dengan Meta, perusahaan induk Facebook, untuk menutup grup tersebut.

Dari informasi yang dihimpun, grup "Fantasi Sedarah" tersebut sempat mengganti nama menjadi "Suka Duka".

Namun saat ini, grup tersebut tidak lagi bisa diakses di Facebook.

Saat tautannya dibuka, muncul keterangan bahwa konten tidak tersedia, kemungkinan karena grup hanya dibagikan kepada kalangan terbatas, telah diubah visibilitasnya, atau bahkan sudah dihapus.

Baca Juga: Rano Karno Pimpin Delegasi Jakarta di Festival Film Cannes 2025, Dorong Jakarta sebagai Kota Sinema

Gelombang kemarahan publik mencuat karena grup tersebut bukan hanya membahas topik tabu, tetapi juga mengandung unsur pelecehan terhadap anak di bawah umur.

Halaman:

Tags

Terkini