berita-hari-ini

Kiamat Pekerjaan dan Gelombang PHK: Profesi Apa Saja yang Bakal Disapih AI pada 2030?

Selasa, 10 Juni 2025 | 10:12 WIB
PHK massal dan kiamat pekerjaan, AI akan gantikan 5 profesi ini pada tahun 2030 (Freepik)

METROPOLITAN.ID - Revolusi kecerdasan buatan (AI) tengah mengubah wajah dunia kerja dengan cepat dan tak terelakkan.

Dalam hitungan tahun, ribuan bahkan ratusan ribu pekerjaan diperkirakan akan hilang, menggantikan peran manusia dengan AI yang lebih efisien.

Fenomena ini sudah mulai terlihat di perusahaan-perusahaan besar seperti Microsoft, IBM, Apple, Duolingo, dan Dropbox, yang menggunakan teknologi AI sekaligus melakukan pengurangan karyawan manusia.

Di tengah kekhawatiran PHK massal dan ketidakpastian karier, sejumlah profesi kelas menengah kini berada di ujung perubahan besar yang akan menentukan siapa yang mampu bertahan di era baru ini.

Baca Juga: Ini Sosok Perdana Menteri yang Mengundurkan Diri Gegara Anaknya Bergaya Hidup Mewah

Apa saja pekerjaan yang terancam hilang akibat AI pada 2030? Berikut ulasannya.

Menurut laporan dari News Trade U, sebanyak 432 ribu pekerjaan diprediksi akan hilang pada tahun ini.

Meskipun AI dijanjikan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru, hal tersebut belum mampu memberikan kepastian finansial bagi banyak keluarga yang terdampak langsung oleh PHK massal.

Para pekerja kini menghadapi bukan hanya tantangan beradaptasi dengan AI, tetapi juga kecepatan mereka dalam menyesuaikan diri agar dapat bertahan dalam masa transisi ini.

Perkembangan AI diprediksi akan menggantikan tenaga manusia dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada kemampuan masyarakat dalam menyiapkan keterampilan baru untuk menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian.

Baca Juga: Belasan Rumah di Klapanunggal Porak Poranda Diterjang Puting Beliung, Sebagian Mengungsi

Meskipun kemajuan teknologi selalu mengubah lanskap pekerjaan, kemampuan AI saat ini dalam hal kecepatan dan cakupan otomatisasi menghadirkan tantangan serius khususnya bagi pekerja kelas menengah.

Berdasarkan analisis dari McKinsey dan Forum Ekonomi Dunia (WEF), sejumlah profesi yang memiliki tugas berulang, berbasis aturan, dan sangat bergantung pada data, berpotensi besar tergantikan oleh AI.

Pekerjaan yang sebelumnya dianggap sebagai jalur karier stabil kini berada pada risiko tinggi terkena otomatisasi.

Halaman:

Tags

Terkini