4. Telemarketer dan Customer Service
Pekerjaan di bidang layanan pelanggan dan telemarketing merupakan salah satu yang paling cepat terdampak otomatisasi.
Chatbot dan asisten virtual AI kini mampu memahami bahasa alami serta menanggapi kebutuhan pelanggan dengan baik.
Baca Juga: Menjelajahi Pangandaran: 5 Destinasi Wisata Favorit yang Wajib Dikunjungi saat Liburan
Telemarketing tradisional diperkirakan akan hampir punah pada 2030, sementara posisi layanan pelanggan juga akan menurun drastis.
Pekerja yang tersisa akan berfokus pada pengelolaan sistem AI dan penanganan masalah emosional yang masih memerlukan sentuhan manusia.
5. Analis Keuangan
Tugas analis keuangan pemula yang meliputi pengolahan data dan identifikasi tren pasar sangat cocok untuk otomatisasi oleh AI, yang mampu memproses data besar dan mengenali pola dengan akurasi tinggi.
Bloomberg Intelligence memprediksi bank global dapat mengurangi hingga 200.000 pekerjaan analis keuangan pada 2030.
Sementara peran strategis dan konsultasi keuangan kompleks masih memerlukan manusia, pekerjaan rutin semakin diambil alih oleh AI.
Transformasi besar di lima profesi tersebut mencerminkan dampak signifikan AI terhadap perekonomian dan dunia kerja.
Meski istilah “dihapuskan” mungkin berlebihan, pengurangan kebutuhan tenaga kerja manusia dalam bidang-bidang tersebut akan mengubah jalur karier yang selama ini menjadi penopang kelas menengah.
Perubahan ini juga membuka peluang bagi profesi baru seperti pelatih AI, desainer proses otomatisasi, dan spesialis kolaborasi manusia-AI, meskipun jumlah dan akses ke posisi tersebut masih belum pasti.
Para pekerja disarankan untuk mengembangkan keterampilan pelengkap yang menonjolkan keunggulan manusia, seperti pemecahan masalah kompleks, kecerdasan emosional, kreativitas, dan keahlian khusus yang mendukung kerja sama dengan AI, bukan bersaing melawannya.