Nepal terletak di kawasan Himalaya, yang terbentuk dari tabrakan lempeng India dengan lempeng Eurasia. Kondisi ini menjadikan Nepal sebagai daerah seismik paling aktif di Asia Selatan.
Negara kecil di kaki Himalaya ini mencatat sejarah kelam pada 25 April 2015, ketika gempa berkekuatan 7,8 SR mengguncang ibu kota Kathmandu dan sekitarnya. Lebih dari 9.000 orang tewas, ribuan bangunan runtuh, termasuk situs warisan dunia UNESCO.
6. Turki
Meskipun sebagian wilayahnya berada di Eropa, bagian timur dan selatan Turki secara geografis masuk kawasan Asia, dan dikenal sangat aktif secara seismik karena berada di antara Lempeng Arab, Eurasia, dan Afrika.
Pada 6 Februari 2023, dua gempa kuat berturut-turut mengguncang wilayah Gaziantep dan Kahramanmaraş. Gempa pertama berkekuatan 7,8 SR terjadi pada dini hari, diikuti oleh gempa susulan yang tak kalah dahsyat.
Bencana tersebut menewaskan lebih dari 50.000 orang dan menjadi salah satu gempa paling mematikan dalam sejarah modern Turki, hanya kalah dari Gempa Erzincan 1939.
Enam negara ini menunjukkan bahwa letak geografis sangat menentukan risiko bencana gempa bumi. Meskipun tidak bisa diprediksi, masyarakat di wilayah rawan gempa dapat mengurangi risiko korban dan kerugian melalui edukasi kebencanaan, sistem peringatan dini, dan bangunan tahan gempa.