METROPOLITAN.ID - Sebanyak lebih dari seribu mahasiswa KKN (KUliah Kerja Nyata) dari Universitas Jember (Unej) dan Universitas Islam Negeri KH Achmad Sidiq (UIN KHAS) Jember terpaksa pulang lebih awal setelah insiden pencurian sepeda motor di posko KKN mengguncang rasa aman para peserta dan pihak kampus.
Kasus pembobolan Kantor Desa Alun-Alun, Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, memicu langkah cepat dua perguruan tinggi menarik ribuan mahasiswanya dari lokasi KKN.
Sebanyak 1.070 mahasiswa Unej yang tersebar di 102 desa di Lumajang dipulangkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) demi menjamin keamanan. Keputusan serupa diambil UIN KHAS Jember terhadap mahasiswanya di Desa Alun-Alun.
Penarikan dilakukan setelah dua sepeda motor milik mahasiswa KKN satu dari Unej dan satu dari UIN KHAS hilang digondol pencuri pada Rabu (6/8) dini hari. Motor tersebut diparkir di dalam Kantor Desa Alun-Alun.
Baca Juga: Kota Bogor Sabet Predikat Nindya dalam KLA 2025
Pelaku diduga masuk melalui jendela dapur setelah gagal membobol pintu menggunakan cairan kimia.
Para mahasiswa KKN awalnya dijadwalkan berada di lokasi hingga 20 Agustus 2025, namun kampus meminta mereka angkat kaki paling lambat Sabtu (9/8). Keputusan ini menuai reaksi beragam.
Safa Faiza, mahasiswa Unej, mengaku kecewa karena program kerja yang dijanjikan kepada warga belum tuntas.
Meski demikian, sebagian mahasiswa memilih tetap melanjutkan kegiatan tanpa bermalam di desa.
Sementara itu, Yunita, peserta KKN Unej lainnya, menilai langkah kampus adalah keputusan bijak mengingat beberapa posko tidak memiliki fasilitas parkir yang memadai.
Baca Juga: Wejangan Rio Ferdinand untuk Benjamin Sesko di Manchester United
Kepala Desa Alun-Alun, Dulhanan, mengaku kecewa karena sudah menyiapkan tempat penyimpanan motor yang dianggap aman, namun tetap berhasil dibobol maling.
Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan dan telah meminta keterangan para korban.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus pencurian ini. Para korban juga elah dimintai keterangan.