METROPOLITAN.ID - Hari ini, Rabu 20 Agustus 2025, bertepatan dengan Rabu terakhir bulan Safar 1447 Hijriah. Masyarakat Jawa mengenalnya sebagai Rebo Wekasan, sebuah tradisi keagamaan yang sarat dengan nilai spiritual sekaligus kepercayaan turun-temurun.
Bagi sebagian kaum Muslim, khususnya di Pulau Jawa, Rabu Wekasan diyakini sebagai hari turunnya bala atau malapetaka.
Kepercayaan bahwa bulan Safar membawa sial berasal dari tradisi pra-Islam yang melebur dengan budaya Islam setempat.
Sebagian kisah tradisional menyebut bahwa 320.000 bala (musibah atau penyakit) diturunkan pada hari Rabu Wekasan, namun tidak ada dalil sahih dalam Islam yang mendukung klaim tersebut.
Baca Juga: Peringatan Rebo Wekasan Jadi Daya Tarik Wisatawan
Keyakinan ini sudah melekat sejak ratusan tahun lalu, sehingga di hari tersebut masyarakat mengadakan doa bersama, selamatan, hingga membaca ayat-ayat Al-Qur’an untuk memohon perlindungan Allah SWT.
Tidak hanya itu, Rabu Wekasan juga dikenal dengan sejumlah pantangan yang sebaiknya dihindari.
Pantangan yang Dihindari saat Rabu Wekasan
Berikut beberapa hal yang diyakini tidak boleh dilakukan saat Rebo Wekasan karena dianggap berpotensi mendatangkan kesialan:
1. Keluar rumah tanpa keperluan mendesak
Banyak masyarakat memilih untuk tetap berada di rumah sepanjang hari. Keyakinannya, keluar rumah saat Rebo Wekasan bisa meningkatkan risiko terkena musibah.
2. Bepergian jauh
Perjalanan jarak jauh, baik darat, laut, maupun udara, sebisa mungkin dihindari. Mereka meyakini bahwa bepergian pada hari ini lebih rentan terjadi kecelakaan.
3. Melakukan pekerjaan berat dan berbahaya
Aktivitas seperti memanjat, menggunakan alat tajam, hingga pekerjaan fisik yang berisiko tinggi ditunda terlebih dahulu demi menghindari kecelakaan.