Meski belum ditetapkan sebagai tersangka, fakta bahwa namanya muncul dalam dakwaan membuat warga geram dan mendesak agar proses hukum tidak berlarut-larut.
Mereka menilai, Sudewo tidak pantas lagi menjalankan roda pemerintahan di Pati, setidaknya hingga kasus ini benar-benar tuntas secara hukum.
Yang membuat aksi ini semakin luar biasa adalah fakta bahwa seluruh kegiatan mereka dibiayai secara mandiri oleh warga. Koordinator aksi lainnya, Teguh Istiyanto, mengungkapkan bahwa dana sebesar Rp187.951.499 berhasil dikumpulkan melalui donasi dari masyarakat Pati, baik yang tinggal di kampung halaman maupun di perantauan.
Dana tersebut digunakan untuk menyewa 10 unit bus, logistik peserta aksi, serta kebutuhan dapur umum selama berada di Jakarta.
Ini menunjukkan bahwa aksi ini bukan sekadar mobilisasi massa, tetapi benar-benar lahir dari kesadaran dan kepedulian warga terhadap integritas pemerintahan daerah mereka.