METROPOLITAN.ID - Tiga orang dinyatakan hilang setelah gelombang aksi unjuk rasa yang berlangsung ricuh di sekitar Gedung DPR RI pada akhir Agustus 2025.
Buntut dari peristiwa itu, Polda Metro Jaya membentuk tim khusus dan membuka posko pengaduan untuk menelusuri keberadaan para demonstran yang belum kembali ke rumah.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah mendirikan Posko Pengaduan Orang Hilang sekaligus membentuk tim khusus guna mencari tiga orang yang dilaporkan hilang saat demo pada 28–30 Agustus 2025 lalu.
Sebelumnya, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) melaporkan kehilangan tiga individu selama aksi unjuk rasa yang berlangsung di Jakarta.
Baca Juga: Apa Saja 16 Dokumen Pendaftaran Capres-cawapres yang Dirahasiakan KPU? Ini Daftar Lengkapnya
Menanggapi laporan tersebut, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa Polda telah membentuk tim gabungan untuk melakukan pencarian.
Menariknya, Wira menyebut bahwa informasi awal mengenai hilangnya ketiga orang ini justru diperoleh melalui media sosial, bukan melalui laporan resmi ke kepolisian.
Hingga saat ini, Polda Metro Jaya masih belum menerima laporan langsung dari pihak keluarga atau saksi terkait hilangnya ketiga individu tersebut.
Meski demikian, kepolisian tetap membuka ruang komunikasi dan meminta masyarakat untuk segera melapor jika memiliki informasi penting mengenai keberadaan mereka.
Masyarakat yang ingin memberikan informasi dapat datang langsung ke aula Ditreskrimum Polda Metro Jaya, atau menghubungi nomor 0812-8559-9191.
Wira juga menegaskan bahwa pihak kepolisian memahami pentingnya rasa aman bagi setiap warga, khususnya di wilayah ibu kota.
Dari data yang dirilis oleh KontraS melalui akun Instagram resminya, @kontras_update, tiga orang yang dinyatakan hilang adalah:
Bima Permana Putra, terakhir terlihat di Glodok, Jakarta Barat, dan dilaporkan hilang sejak 31 Agustus 2025.